Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan sejumlah pengusaha asal Korea Selatan berencana menambah nilai investasi 1,7 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp30 triliun di Indonesia.
Hal tersebut hasil pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Chairman Lotte Group dan Delegasi Federation of Korean Industries Republic of Korea. Pertemuan tersebut diikuti oleh 19 perwakilan perusahaan Korea Selatan.
"Jumlah investasi yang dilakukan oleh 19 perusahaan tersebut antara lain ini totalnya adalah hampir 15,4 miliar dolar AS. Dan di samping itu mereka akan ada rencana tambahan 1,7 miliar dolar AS," ucap Menko Airlanngga dikutip, Selasa 29 April 2025.
Lebih lanjut, Menko Airlangga mengatakan Lotte Chemicals yang menawarkan kepada Indonesia untuk dapat berpartisipasi di dalam Lotte Chemicals tersebut.
Baca juga: Airlangga Lapor Hasil Negosiasi Tarif Dagang ke Presiden Prabowo: Kita Dapat Apresiasi AS
Atas tawaran tersebut, Presiden Prabowo menyetujui dan memberi penugasan kepada Danantara untuk melakukan kajian dan tindak lanjut daripada investasi tersebut.
Kemudian terdapat beberapa perusahaan lain termasuk KB Financial yang juga melaporkan bahwa saat ini telah berada pada posisi yang profitable.
Selain itu juga terdapat perwakilan dari Hyundai Motor yang menyampaikan perkembangan operasional yang relatif baik, dan perwakilan POSCO menyatakan bahwa Pohang Steel yang bekerja sama dengan Krakatoa Steel akan masuk dalam fase kedua dimana fase pertama telah selesai dilakukan.
Kemudian beberapa industri termasuk EcoPro yang sudah melakukan investasi hampir 500 juta dolar AS di Morowali, juga akan membuat katoda precursor dan nickel smelter.
Selanjutnya, KCC Glass yang telah berinvestasi di Batang juga melaporkan kepada Presiden Prabowo mengenai rencana ekspansi yang disertai dengan permintaan terkait harga gas di dalam negeri.
Baca juga: Negosiasi Tarif Dagang dengan AS, Airlangga Prioritaskan Kepentingan Nasional
Terakhir, perusahaan LX International yang bergerak di sektor batubara, nikel, hingga plantation juga menyampaikan akan terus melanjutkan investasinya.
Beberapa perusahaan yang terkait dengan pertahanan seperti Songshan sudah melakukan koordinasi dengan Pemerintah, serta perusahaan yang bergerak di bidang Plasma Convalescent juga tengah membangun pabrik di Cikarang dan diharapkan dapat menjaga kebutuhan Indonesia terhadap Plasma Convalescent.
“Nah, dari segi Korea sendiri mereka mengapresiasi pertemuan dengan Bapak Presiden yang berjalan secara terbuka, dan Bapak Presiden mendengar satu per satu dan itu yang membuat mereka sangat mengapresiasi keterbukaan Pemerintah,” tandasnya.