Ntvnews.id, Jakarta - Ridwan Kamil, salah satu kandidat dalam Pilkada Jakarta 2024, mengungkapkan rasa kecewanya setelah nama mendiang anaknya, Emmeril Kahn Mumtadz (Eril), menjadi bahan perdebatan di media sosial.
Kejadian ini bermula dari unggahan di platform X yang memperlihatkan surat suara Ridwan ditempeli foto Eril dengan tulisan “Nemu Eril di Sungai Aire Swiss.”
Baca Juga: Ridwan Kamil Tak Terima Kematian Anaknya Dikaitkan dengan Politik
Unggahan itu memicu reaksi keras dari Ridwan. Ia menegaskan bahwa dirinya terbuka untuk dikritik atas program dan kebijakannya, tetapi menolak keluarganya menjadi sasaran serangan netizen, terutama anaknya yang telah meninggal dunia.
"Boleh bully saya sesuka hati, program saya dikuliti, tidak setuju itu boleh. Tapi jangan urusan keluarga, jangan. Apalagi anak saya dengan situasi ini," ujarnya.
Ridwan juga meminta publik untuk mencoba berempati dan memahami perasaannya sebagai seorang ayah.
"Tolong bayangkan jadi saya, kira-kira begitu ya. Mohon silahkan kritikan demokrasi, tapi jangan ke bab itulah (keluarga) terlalu pribadi, maaf ya," tambahnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Hal seperti ini juga sebelumnya pernah dialami calon Gubernur Jakarta tersebut.
Ridwan Kamil, tak dapat menyembunyikan kekecewaannya ketika kematian putranya, Emmeril Kahn Mumtadz (Eril), disinggung di media sosial.
Melalui akun Instagram pribadinya, @ridwankamil, pada Senin, 30 September 2024. Ia menyebut tuduhan tersebut sebagai fitnah yang sangat menyakitkan.
"Sebuah fitnah yang tidak pernah akan bisa kami terima. Semoga Allah memberikan rizki dan hidayah yang berlimpah kepada yang bersangkutan," tulisnya.
Hal ini berawal dari pernyataan pegiat media sosial Denis Malhotra di akun X miliknya, @denismalhotra, yang menyindir program Ridwan Kamil dengan mengaitkan tragedi kematian putranya.
"Iya, percaya. Jangankan mengolah sampah jadi batako, mengolah momen kematian anak sendiri sebagai panggung untuk meraup simpati publik saja kamu bisa kok," tulis Denis.