Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Ekraf), Teuku Riefky Harsya, menegaskan komitmen pemerintah untuk membawa industri fesyen Indonesia menembus pasar global melalui strategi sustainable dan digital fashion. Pernyataan ini disampaikan saat menghadiri puncak Jakarta Fashion Week (JFW) 2026, yang dinilai menjadi momen penting dalam memperkuat jejaring dan kolaborasi antarnegara di kawasan ASEAN.
"Jakarta Fashion Week menjadi momentum penting untuk memperkuat jejaring antar negara, membuka peluang kolaborasi lintas budaya, dan menegaskan komitmen terhadap sustainable and digital fashion sebagai masa depan industri modern,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky di City Hall, Pondok Indah Mall 3, Jakarta Selatan, Minggu, 2 November 2025.
Dalam sesi ASEAN Fashion Parade, Teuku Riefky hadir bersama Gubernur Jakarta, Pramono Anung. Ia memberikan apresiasi terhadap perayaan kreativitas yang berpadu membangun ekosistem fesyen Indonesia yang berkelanjutan dan berdaya saing global.
Jakarta Fashion Week 2026 yang telah memasuki tahun ke-18 ini menjadi ajang penting untuk menegaskan posisi Jakarta sebagai barometer fesyen di Asia Tenggara. Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) 2024–2025 mencatat realisasi investasi fesyen mencapai 9,43 persen, sementara nilai ekspor semester pertama 2025 menembus 7 juta dolar AS.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Jakarta Fashion Week (JFW) 2026. (Istimewa)
“Kami bangga dan mengapresiasi Jakarta Fashion Week yang merupakan Intellectual Property (IP) event yang sangat populer dan mengangkat kolaborasi negara-negara ASEAN," kata Menteri Ekraf.
Teuku Riefky menambahkan, ekonomi kreatif telah menjadi mesin baru bagi pertumbuhan ekonomi nasional dengan kontribusi yang meningkat pada investasi, ekspor, lapangan kerja, dan Produk Domestik Bruto (PDB). Subsektor fesyen, katanya, merupakan salah satu yang paling dinamis dan relevan dengan selera pasar global.
“Pemerintah akan terus berkomitmen memperkuat ekosistem fesyen nasional melalui fasilitasi pelatihan, pembiayaan, hingga promosi ekspor ke global. Mari, kita jadikan Jakarta Fashion Week 2026 sebagai ruang inspirasi dan bukti bahwa fesyen bukan hanya lifestyle, namun dapat menjadi kekuatan ekonomi dan identitas kreatif yang berakar budaya bangsa. Terima kasih atas dukungannya untuk menjadikan ekonomi kreatif sebagai the new engine of growth,” ucapnya.
Gubernur Jakarta, Pramono Anung, dalam kesempatan yang sama menegaskan bahwa industri fesyen merupakan salah satu dari 17 subsektor ekonomi kreatif yang berkontribusi besar terhadap perekonomian daerah. Ia menyebut subsektor ini mencatat pertumbuhan nilai tambah sebesar 7,30 persen pada 2024, dengan pertumbuhan ekonomi Jakarta secara keseluruhan mencapai 5,18 persen dan kontribusi terhadap PDB nasional sebesar 16,61 persen.
Jakarta Fashion Week (JFW) 2026 (Istimewa)
“Pertumbuhan subsektor fesyen di Jakarta didukung dengan akses pasar yang luas dan tingginya daya beli serta preferensi masyarakat terhadap produk kreatif. Dengan keberadaan pusat perbelanjaan dan pasar yang beragam, Jakarta menyediakan peluang besar bagi pegiat industri fesyen untuk menjangkau konsumen,” ungkap Pramono Anung.
Ia menambahkan, Jakarta dengan dinamika budaya dan kreativitas yang terus berkembang menegaskan perannya sebagai Fashion Hub of South East Asia. Kota ini, menurutnya, bukan hanya menjadi pusat inspirasi, melainkan juga ruang bagi gagasan, desain, dan inovasi lintas generasi.
“Kami percaya bahwa ajang Jakarta Fashion Week bukan hanya menjadi ruang untuk merayakan kreativitas para desainer yang hebat, namun juga menciptakan multiplier effect ekonomi yang berdampak. Mari terus bersinergi, berkarya, berkolaborasi, dan berinovasi menjadikan Jakarta sebagai pusat kreativitas serta pertukaran budaya di Asia Tenggara dengan semangat menyongsong 5 abad Jakarta pada tahun 2027,” tambahnya.
Gelaran JFW 2026 yang berlangsung pada 27 Oktober hingga 2 November 2025 mengusung tema “Legacy of Style”. Dalam sesi ASEAN Fashion Parade, tiga desainer ternama dari kawasan ASEAN menampilkan koleksi mereka, yakni Frederick Lee (Singapura), Francis Libiran (Filipina), dan Rizman Ruzaini (Malaysia).
Jakarta Fashion Week (JFW) 2026 (Istimewa)
“ASEAN Fashion Parade lebih dari sekadar pertunjukan mode, tapi menjadi panggung bersama di mana warisan inovasi dan kreativitas kolektif bisa menarik perhatian dunia. Fesyen menjadi ekspresi identitas yang paling kuat sebagai simbol kolaborasi, persatuan, dan keunggulan kreatif seluruh kawasan ASEAN. Kita rayakan JFW 2026 tak hanya sebagai moment of style, tetapi keberagaman yang membuat kita tetap bersatu,” ujar Chairwoman Jakarta Fashion Week, Savida Alisjahbana.
Koleksi dari masing-masing desainer menampilkan interpretasi budaya yang unik dan inovatif, mencerminkan keberagaman serta semangat kolaborasi antarnegara di Asia Tenggara. Di sela-sela pertunjukan, dua diva Indonesia, Krisdayanti dan Rossa, turut memeriahkan acara dengan penampilan mereka.
Turut hadir mendampingi Menteri Ekraf, Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Yuke Sri Rahayu serta Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi, Media, dan Pelayanan Publik Renanda Bachtar. Hadir pula Duta Besar Singapura HE. Kwok Fook Seng, Kepala Disparekraf Jakarta Andhika Permata, para desainer, dan tamu undangan lainnya.
Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, Memberi sambutan pada acara Jakarta Fashion Week (JFW) 2026 yang berlangsung di City Hall, Pondok Indah Mall 3, Jakarta, Minggu (2/11/2025). (Kemenekraf)