Ntvnews.id, Jakarta - Antusiasme masyarakat pecinta seni tari kembali memuncak dalam ajang Indonesia Menari 2025 yang digelar serentak hari ini di 11 kota di seluruh Indonesia. Lebih dari 8.000 peserta turut ambil bagian dalam perhelatan tahunan yang mengusung semangat pelestarian budaya melalui gerak tari ini.
Tahun ini, Indonesia Menari hadir di enam kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Medan, Makassar, dan Palembang, serta untuk pertama kalinya menyambangi lima kota baru yaitu Surabaya, Balikpapan, Manado, Bekasi, dan Karawang. Penambahan wilayah ini mencerminkan komitmen penyelenggara untuk memperluas akses dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan budaya Nusantara.
Peserta datang dari beragam latar belakang — mulai dari generasi milenial, komunitas tari, sanggar, hingga perwakilan sekolah dan universitas. Mereka menampilkan kemampuan terbaik dalam kompetisi yang memperebutkan total hadiah puluhan juta rupiah persembahan Indonesia Kaya.
“Pendaftaran Indonesia Menari 2025 resmi ditutup pada 26 September kemarin. Kami berterima kasih untuk atensi dan respon yang tinggi dari masyarakat Indonesia untuk mengikuti kegiatan ini. Secara keseluruhan, total pendaftar mencapai 35.000 orang yang didominasi rentang usia 25–35 tahun sebanyak 42%. Secara umum, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam komposisi demografi pendaftar dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Perbedaan yang paling menonjol adalah pada jumlah total pendaftar dan rentang usia yang semakin melebar, yakni dari 5 hingga 70 tahun. Peningkatan jumlah pendaftar ini dipengaruhi oleh pertambahan jumlah kota penyelenggara dari tahun ke tahun dan karena sudah banyak yang menantikan kembalinya diadakan kegiatan Indonesia Menari ini,” ujar Billy Gamaliel, Program Manager Indonesia Kaya.
Baca Juga: Fadli Zon: Pelestarian Warisan Sejarah Bisa Dilakukan oleh Pewaris
Dari total pendaftar, kelompok usia muda 16–24 tahun menyumbang 30%, sementara peserta di bawah 15 tahun mencapai 20%, dan peserta di atas 36 tahun sekitar 8%. Dari sisi gender, perempuan mendominasi 77% pendaftar, jauh di atas laki-laki yang hanya 23%. Kota Surabaya menjadi lokasi dengan jumlah pendaftar terbanyak, hampir mencapai 9.000 orang, sementara Palembang mencatat kuota peserta terbanyak di antara kota lainnya, yakni 1.200 orang.
Memasuki penyelenggaraan ke-10, Indonesia Menari 2025 menjadi lebih istimewa karena bertepatan dengan perayaan 12 tahun Galeri Indonesia Kaya. Sejak pertama kali digelar pada 2012, ajang ini konsisten menjadi ruang apresiasi tari Nusantara dengan kemasan modern dan inklusif.
Tahun ini, format kompetisi dilakukan dalam bentuk tarian kelompok beranggotakan 5–7 orang tanpa batasan usia dan latar belakang. Peserta diwajibkan mengenakan kostum bertema etnik modern dan membawakan koreografi yang telah ditentukan tanpa perubahan, namun diperbolehkan berkreasi dalam pola lantai dan komposisi gerak.
Koreografi Indonesia Menari 2025 merupakan karya Bathara Saverigadi Dewandoro — penari, koreografer, dan sutradara drama wayang yang juga peraih Gold Medals cabang Traditional Dance Sport di PON 2024 serta Art Director Swargaloka Art. Dalam karyanya, Bathara mengangkat keindahan detail gerakan tangan dari berbagai daerah di Indonesia, dikombinasikan dengan musik daerah yang diaransemen modern oleh Alffy Rev.
Delapan lagu daerah yang diolah menjadi satu medley terdiri atas Sinanggar Tulo (Sumatera Utara), Kicir-Kicir (DKI Jakarta), Cing Cangkeling (Jawa Barat), Anging Mamiri (Sulawesi Selatan), Rek Ayo Rek (Jawa Timur), Indung-Indung (Kalimantan Timur), Si Patokaan (Sulawesi Utara), dan Rasa Sayange (Maluku). Aransemen tersebut menghadirkan harmoni unik antara tradisi dan musik kontemporer.
Baca Juga: Wamenparekraf Apresiasi Integrasi Musik dan Budaya Tradisional dalam Konser
Seluruh peserta di 11 kota menari serentak dua putaran pada pukul 13.00 WIB. Setelah penampilan bersama, juri lapangan memilih kelompok terbaik di tiap zona untuk melaju ke babak final dan tampil di panggung utama. Penilaian dilakukan oleh perwakilan Indonesia Kaya serta para pelaku seni tari nasional berdasarkan kekompakan, kreativitas pola lantai, dan semangat kolektif peserta.
Para juri yang terlibat dalam penyelenggaraan di antaranya Hartati (Medan), Reza Muhammad (Palembang), Nungki Kusumastuti dan Ufa Sofura (Karawang), Takako Leen (Bekasi), Rianto (Jakarta), Gianti Giadi (Bandung), Rosmala Sari Dewi (Semarang), Bathara Saverigadi Dewandoro (Surabaya), Maria Darmaningsih (Balikpapan), Eko Supriyanto (Makassar), dan Didik Nini Thowok (Manado).
Di Jakarta, Elpro Art Dance Team Chira berhasil meraih Juara 1 dan membawa pulang uang pembinaan Rp15 juta. Juara 2 diraih oleh Kujang Kendana Budaya Dance Art dengan hadiah Rp12,5 juta, sementara Juara 3 dimenangkan oleh Lantara SMAN 90 yang memperoleh Rp10 juta.
Selain tiga besar, panitia juga menyiapkan kategori kostum favorit yang akan diumumkan pada 21 Oktober 2025 melalui akun resmi Instagram @indonesia_kaya.
Penyelenggaraan Indonesia Menari 2025 turut mendapat dukungan dari Savoria, Wings Group Indonesia, Dermaster, dan Derma Express, serta apresiasi kepada rekan media dan komunitas tari yang membantu menyebarluaskan semangat gerak budaya ini ke seluruh penjuru negeri.
“Melalui #MenaridiMall, kita bukan hanya menampilkan tarian, tetapi merayakan keberagaman dengan bergerak bersama. Kami mengucapkan selamat kepada para pemenang, sekaligus menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh peserta yang telah menunjukkan semangat, kreativitas, dan kecintaan mereka terhadap budaya Indonesia. Semoga Indonesia Menari terus menjadi inspirasi bagi generasi masa kini dan mendatang untuk melestarikan warisan Nusantara,” tutup Billy Gamaliel.