Ntvnews.id, Jakarta - Penerbangan ini mengalami keterlambatan hingga empat jam akibat salah satu penumpang kedapatan mengisap ganja. Bukan penumpang yang dikeluarkan dari pesawat, melainkan pilot yang membatalkan penerbangan dan digantikan kru baru.
Dilansir dari The Independent, Rabu, 13 Agustus 2025, insiden tersebut terjadi pada penerbangan United Airlines dari San Francisco menuju Cancun, Meksiko. Seorang penumpang membagikan pengalamannya di forum Reddit, menceritakan bahwa pesawat tertunda empat jam.
Awalnya, kru kabin mengumumkan keterlambatan disebabkan masalah teknis. Setelah pemeriksaan selesai, penumpang diizinkan naik ke pesawat.
Baca Juga: Kabin Dipenuhi Asap, Pesawat Lakukan Pedaratan Darurat
Namun, penerbangan tidak segera dilakukan. Setelah sekitar 40 menit di dalam pesawat, diputuskan pilot dan kru kabin tidak akan terbang dan akan diganti dengan tim baru. Penumpang kemudian diminta turun dan menunggu di gate hingga kru pengganti tiba.
"Pilot dan kru pesawat khawatir mereka terpapar asap ganja. Jadi kami turun dari pesawat dan menunggu kru baru," kata penumpang itu.
Kekhawatiran tersebut muncul setelah ada dugaan paparan asap ganja di dalam pesawat. Setelah diselidiki, ditemukan bahwa salah satu penumpang memang mengisap ganja selama penerbangan.
Pilot menolak melanjutkan perjalanan karena takut risiko terpapar asap ganja secara pasif yang dapat menyebabkan kegagalan dalam tes narkoba acak.
"'Saya memiliki sisa karier 30 tahun di United, saya tidak mau mengambil risiko menjalani tes narkoba ketika saya tiba di Houston'," tulis penumpang UA1679 itu menirukan percakapan yang ia dengar.
"Saat ini saya sedang duduk di terminal SFO, belum ada tanda-tanda kru baru," lanjut pengguna Reddit tersebut.
Baca Juga: Pria yang Teriak Bawa Bom di Pesawat Lion Air Ditetapkan Jadi Tersangka
"Keberangkatan awal pukul 08.50, perkiraan keberangkatan saat ini pukul 12.30. Diberi voucher makan senilai USD 15 (Rp 244 ribu) dan mereka telah menyediakan kudapan di gerbang keberangkatan," tambahnya.
Pakar penerbangan Gary Leff menanggapi kejadian ini dengan mengatakan bahwa langkah pencegahan pilot mungkin terkesan berlebihan, namun sepenuhnya dapat dimengerti.
"Kemungkinan hasil positif dari asap ganja bekas di pesawat yang berventilasi baik sangat rendah," ujar Gary.
"Namun saya masih memahami ketakutan yang tidak rasional mengingat peraturan pengujian narkoba FAA dan kebijakan maskapai tanpa toleransi yang menghukum bahkan paparan yang tidak disengaja jika hasil tes positif," tambahnya.
Hampir semua kadar metabolit ganja yang terdeteksi dalam urine akan dianggap sebagai kegagalan tes narkoba, apa pun penyebabnya.