Ntvnews.id, Madrid - Seorang wisatawan perempuan berusia 27 tahun mengalami kejadian tragis saat menghadiri sebuah festival tahunan di Spanyol. Ia kehilangan salah satu jarinya setelah ditabrak dan digigit oleh seekor kuda dalam perayaan tradisional Sant Cristofol yang berlangsung di Kota Es Migjorn Gran, Menorca, Spanyol.
Dilansir dari The Mirror, Jumat, 8 Agustus 2025, turis tersebut tengah berada di tengah kerumunan penonton yang menyaksikan parade kuda acara utama dalam festival Sant Cristofol pada Minggu, 3 Agustus 2025. Dalam tradisi itu, para penonton lazimnya mengangkat tangan mereka ke atas ketika kuda-kuda lewat sebagai bentuk dukungan.
Namun naas, ketika melakukan gerakan tersebut, tangan wisatawan itu digigit oleh seekor kuda hingga menyebabkan jarinya terputus.
Insiden tersebut terjadi saat parade caixer sebuah bagian budaya yang sangat dihormati di daerah itu memasuki bagian akhir dan melintasi alun-alun utama kota.
Baca Juga: Turis Prancis Ditemukan Tewas di Kamboja
Salah satu dari total 34 kuda yang berpartisipasi berdiri dengan kedua kaki depannya dalam posisi khas yang dikenal sebagai "bot", yang kerap menjadi atraksi penting dalam festival ini. Berdasarkan kesaksian warga yang melihat langsung, kuda tersebut tiba-tiba menunjukkan reaksi agresif ketika dikerumuni penonton yang bersorak dan mengangkat tangan, lalu menggigit tangan korban.
Wisatawan tersebut segera mendapatkan bantuan medis dan dibawa ke Rumah Sakit Mateu Orfila untuk menjalani tindakan operasi. Hingga kini, ia masih dalam perawatan intensif di rumah sakit itu. Pihak rumah sakit telah memberikan konfirmasi terkait kondisinya, meski identitas kewarganegaraannya belum dipublikasikan.
Menorca sendiri merupakan pulau terbesar kedua di Kepulauan Balearic dan merupakan salah satu destinasi wisata favorit, mencatat sekitar 1,5 juta kunjungan setiap tahun. Namun, tingginya angka kunjungan ini juga menimbulkan dampak negatif.
Belum lama ini, Pemerintah Balearic memutuskan untuk menghentikan kerja sama promosi dengan para influencer media sosial. Kebijakan ini diambil setelah banyak pantai di kawasan tersebut menjadi terlalu padat akibat promosi berlebihan.
Sebelumnya, pemerintah berharap para influencer dengan basis pengikut yang besar dapat membantu mengarahkan wisatawan ke lokasi-lokasi yang kurang dikenal. Namun kenyataannya, hasil yang muncul justru sebaliknya.
Baca Juga: Miris, Beruang Ditembak Mati Usai Serang Turis
"Langkah itu justru berdampak sebaliknya dari yang direncanakan dan bertentangan dengan kebijakan pemerintah dalam membendung pariwisata," ujar juru bicara dari Departemen Pariwisata Balearic.
Contoh nyata dari situasi ini adalah Calo des Moro, sebuah teluk kecil di Mallorca yang hanya mampu menampung sekitar 100 orang. Namun menurut Wali Kota Maria Pons, setelah menjadi viral berkat promosi dari para influencer, jumlah pengunjung melonjak drastis hingga mencapai 4.000 orang dan 1.200 kendaraan per hari.
Situasi ini memicu kerusakan lingkungan serta membebani ekosistem yang sensitif di kawasan tersebut. Sebagai bagian dari langkah mitigasi, pemerintah setempat kini telah menghapus seluruh foto Calo des Moro dari situs web resmi mereka.
Sementara itu, di Ibiza, sebuah lokasi observasi favorit di Es Vedra juga telah ditutup untuk umum menyusul keluhan dari warga mengenai lonjakan jumlah pengunjung dan persoalan sampah yang semakin parah.