Diancam Dibekukan, Dirjen Bea Cukai Janji Perbaiki Kinerja

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Des 2025, 14:45
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Djaka Budhi Utama saat ditemui dalam Konferensi Pers Pemusnahan Barang Kena Cukai Ilegal Kanwil DJBC Jakarta, Rabu 3 Desember 2025 (ANTARA/Bayu Saputra) Direktur Jenderal Bea dan Cukai Djaka Budhi Utama saat ditemui dalam Konferensi Pers Pemusnahan Barang Kena Cukai Ilegal Kanwil DJBC Jakarta, Rabu 3 Desember 2025 (ANTARA/Bayu Saputra) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Djaka Budhi Utama, menegaskan komitmennya untuk memperbaiki kinerja lembaga, meningkatkan kualitas pelayanan, dan menghapus citra negatif yang melekat pada Bea Cukai. Pernyataan ini disampaikan sebagai respons atas ultimatum Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang membuka kemungkinan mengembalikan sistem kepabeanan ke pola era Orde Baru apabila pembenahan internal tidak menunjukkan kemajuan.

"Intinya bahwa itu adalah bentuk koreksi. Yang pasti, Bea Cukai ke depan akan berupaya untuk lebih baik," ujar Djaka dalam Konferensi Pers Pemusnahan Barang Kena Cukai Ilegal di Kanwil DJBC Jakarta, Rabu.

Untuk langkah perbaikan internal, Djaka menyebut transformasi budaya kerja serta penguatan pengawasan sebagai fokus utama.

"Mulai dari kultur, meningkatkan kinerja, kemudian meningkatkan pengawasan apakah itu di pelabuhan, di bandara. Tentunya kita akan memperbaiki semua pelayanan," katanya.

Ia menekankan bahwa perubahan yang dilakukan harus memberikan dampak langsung bagi masyarakat. Djaka juga mengungkapkan bahwa beberapa upaya pembenahan telah berjalan, termasuk pemanfaatan teknologi artificial intelligence (AI) untuk menangani praktik underinvoicing.

Baca Juga: Dirjen Bea Cukai: Kalau Ada Oknum yang Minta Rp550 Juta Buat Thrifting, Kita Selesaikan!

Menanggapi permintaan Menkeu Purbaya yang memberikan waktu satu tahun untuk merombak kinerja Bea Cukai, Djaka mengaku yakin target tersebut dapat dicapai.

"Harus optimistis. Kalau kita enggak optimistis, tahun depan kita selesai semua. Apakah mau pegawai Bea Cukai dirumahkan makan gaji buta? Tentu tidak akan mau," ujarnya.

Karena itu, menurut Djaka, keberhasilan reformasi tidak hanya bergantung pada internal lembaga, tetapi juga dukungan masyarakat. Ia menyebut sejumlah aspek yang harus dibenahi, mulai dari kualitas sumber daya manusia, kelengkapan peralatan, hingga persepsi publik.

"Mungkin image di masyarakat bahwa Bea Cukai adalah sarang pungli itu sedikit demi sedikit kita hilangkan," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa jika pembenahan di Bea Cukai tidak menunjukkan hasil, ia mempertimbangkan untuk mengembalikan sistem pemeriksaan kepabeanan ke pola Orde Baru melalui keterlibatan SGS. Pada masa tersebut, sebagian pegawai Bea Cukai dirumahkan karena tugas mereka digantikan oleh SGS dan PT Surveyor Indonesia.

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memberikan waktu satu tahun kepada Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) untuk membenahi masalah dalam tubuh instansinya. <b>(Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono)</b> Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memberikan waktu satu tahun kepada Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) untuk membenahi masalah dalam tubuh instansinya. (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono)

Purbaya menegaskan dirinya tidak sedang marah, namun meminta seluruh jajaran Kementerian Keuangan bekerja dengan sungguh-sungguh. Menurutnya, pelibatan SGS hanya merupakan opsi cadangan jika reformasi internal tidak berjalan, meskipun ia tetap percaya diri mengingat teknologi internal Bea Cukai kini sudah jauh lebih baik.

Ia menyoroti dua isu besar yang harus segera ditangani, yaitu praktik underinvoicing ekspor dan lolosnya barang ilegal.

 

(Sumber : Antara)

x|close