Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menilai penutupan sementara pemerintahan Amerika Serikat (US government shutdown) turut menghambat proses negosiasi tarif perdagangan antara Indonesia dan AS.
“Jadi tentunya itu ada dampaknya juga ya karena saat ini kan pemerintah masih meneruskan negosiasi tarif Trump,” kata Shinta saat ditemui dalam acara Investor Daily Summit 2025 di Jakarta, Rabu, 8 Oktober 2025.
Baca Juga: Apindo: IEU-CEPA Jadi Babak Baru Ekspor dan Investasi Indonesia
Pemerintah Indonesia saat ini tengah melanjutkan pembahasan dengan pemerintah AS untuk menurunkan atau menghapus tarif impor sebesar 19 persen terhadap sejumlah komoditas strategis, seperti kelapa sawit, karet, dan kakao. Komoditas-komoditas tersebut menjadi fokus utama dalam negosiasi karena memiliki nilai ekspor signifikan bagi Indonesia.
Arsip - Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (ANTARA)
“Jadi walaupun kemarin sudah ditetapkan tarif 19 persen, tapi kita masih melanjutkan juga dengan terus menegosiasikan tambahan-tambahan penurunan tarif terutama dari produk-produk yang tidak diproduksi di Amerika, dan diproduksi di Indonesia dan dibutuhkan oleh Amerika,” ujarnya.
Baca Juga: APINDO Sambut Baik Perkembangan Negosiasi Tarif Dagang RI-AS
Dari sisi pelaku usaha, Shinta berharap kedua pemerintah dapat segera mencapai kesepakatan tarif yang lebih saling menguntungkan.
“Kami harap dalam waktu dekat bisa ada kesepakatan tapi ya jelas dengan adanya shutdown di Amerika ya mungkin ada imbasnya juga ya,” tambahnya.
Arsip foto - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menunjukkan perintah eksekutif tentang "tarif timbal balik" di Rose Garden, Gedung Putih, Washington, DC, Amerika Serikat 2 April 2025. (ANTARA/Xinhua/Hu Yousong/aa.) (Antara)
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengakui bahwa government shutdown di Amerika Serikat berdampak langsung terhadap kelanjutan negosiasi tarif tersebut. Menurutnya, pembahasan mengenai sejumlah komoditas strategis asal Indonesia saat ini tertunda.
“Jadi tim negosiasi berunding melalui Zoom, tetapi dengan adanya shutdown di Amerika, itu termasuk kita juga kena. Kena shutdown, artinya negosiasinya sementara terhenti,” ujar Airlangga.
Baca Juga: Apindo Dorong Pemerintah Manfaatkan Peluang Strategis dari Perang Dagang AS-China
Meski demikian, pemerintah Indonesia tetap berupaya mempercepat komunikasi dengan Kantor Perwakilan Dagang AS (United States Trade Representative atau USTR) untuk memastikan jadwal negosiasi berikutnya.
“Jadi mengenai jadwal belum bisa dipastikan karena pemerintah Amerika kan sekarang sedang shutdown. Jadi kita monitor perkembangan,” katanya. (Sumber: Antara)