Mentan Amran Sebut 1,6 Juta Lapangan Kerja Baru Akan Tercipta dari Hilirisasi Perkebunan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Sep 2025, 10:45
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memimpin rapat koordinasi bersama BUMN Pangan guna membahas percepatan hilirisasi komoditas prioritas di sektor perkebunan nasional. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memimpin rapat koordinasi bersama BUMN Pangan guna membahas percepatan hilirisasi komoditas prioritas di sektor perkebunan nasional.

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memimpin rapat koordinasi bersama BUMN Pangan guna membahas percepatan hilirisasi komoditas prioritas di sektor perkebunan nasional. 

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat nilai tambah sektor pertanian melalui hilirisasi komoditas perkebunan.

"Jadi gini, ini sesuai arahan Bapak Presiden. Gagasan besar beliau, kita ingin hilirisasi perkebunan agar tercipta added value. Dalam program hilirisasi ini, kita juga lakukan replanting dengan tanaman baru," kata Mentan Amran dalam keterangan tertulisnya, Rabu 24 September 2025.

Pada Rakor tersebut Mentan Amran menyampaikan bahwa anggaran sebesar Rp9,95 triliun telah disiapkan diantaranya untuk pengadaan bibit yang akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat. 

Baca juga: Mentan Tegaskan Pabrik Gula Tetap Beroperasi

Ia menegaskan bahwa program ini tidak hanya meningkatkan produktivitas lahan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru.

"Ini akan menciptakan 1,6 juta tenaga kerja. Yang menjadi motor penggerak pendampingan di lapangan adalah PTPN sebagai perusahaan negara. Anggarannya sudah cair dan kita akan tindaklanjuti terus-menerus,"ucap Mentan Amran.

Salah satu komoditas yang menjadi fokus adalah tebu. Pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp1,6 triliun untuk program bongkar ratoon yakni peremajaan tanaman tebu yang sudah tidak produktif.

"Bayangkan, hanya dengan kebijakan saja dari pemerintah, bongkar ratoon yang biasanya hanya 5 ribu hektare per tahun, sekarang sudah mencapai 17 ribu hektare. Naik hingga 200 persen. Dan sekarang kita tambah lagi dana, bongkar ratoon gratis," ujarnya.

Dari alokasi Rp1,6 triliun tersebut, program bongkar ratoon ditargetkan mencakup 100 ribu hektare lahan, dengan fokus utama di Jawa Timur sebesar 70 ribu hektare, mencakup 26 kabupaten. 

Mentan Amran menyebut program ini sebagai salah satu bantuan pemerintah terbesar di sektor perkebunan.

Baca juga: Mentan Amran Tegaskan Stok Beras Nasional 2025 Melimpah Tanpa Impor

"Kalau bisa, 3 bulan selesai. Dan ini bukan akumulasi , tahun depan juga ada lagi. Jadi, tolong sampaikan kepada para petani, ayo segera bongkar ratoon, karena pemerintah sudah mencairkan dananya," tegasnya.

Diakhir, Mentan Amran juga menekankan kebijakan baru pemerintah terkait Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pertanian, di mana batas maksimal pinjaman subsidi sebelumnya telah dihapus. Kini, petani dapat mengakses pembiayaan KUR tanpa batas akumulasi selama memenuhi persyaratan.

“Ini menunjukkan betapa besar perhatian Bapak Presiden kepada petani, sangat luar biasa, BUMN InsyaAllah akan bangkit ke depan, harus bangkit secara eksponensial. Teman-teman PTPN juga petarung, tinggal ditemani bertarung,” tutup Amran.

Selain tebu, beberapa komoditas strategis perkebunan lainnya seperti kakao, kelapa, kopi, mete, lada dan pala juga menjadi komoditas strategis yang akan dikembangkan. 

x|close