Aliran Modal Asing Membaik, Menkeu Purbaya Optimis Ekonomi Indonesia Semakin Kokoh

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Sep 2025, 18:45
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat menyampaikan keterangan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 19 September 2025. ANTARA/Andi Firdaus/am. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat menyampaikan keterangan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 19 September 2025. ANTARA/Andi Firdaus/am. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan optimisme bahwa kinerja perekonomian nasional akan semakin kokoh, seiring dengan membaiknya aliran modal asing ke pasar keuangan dalam negeri.

“Karena keributan kemarin, jadi sebagian orang takut. Harapannya sih ke depan akan semakin membaik, karena modal asing ke pasar saham sudah masuk cukup signifikan dan harusnya proteksi ekonomi kita juga membaik,” kata Purbaya dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi September 2025 di Jakarta, Senin.

Data menunjukkan, pada periode 15–19 September 2025, investor asing membukukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp3,03 triliun di seluruh pasar saham Indonesia.

Namun, sejak awal tahun hingga 19 September 2025, tercatat masih ada arus keluar modal asing bersih di pasar saham senilai Rp58,70 triliun dan di instrumen SRBI sebesar Rp119,62 triliun. Sebaliknya, di pasar Surat Berharga Negara (SBN) terjadi aliran masuk bersih sebesar Rp42,61 triliun.

Baca Juga: Purbaya Tegaskan Tidak Ada Manipulasi Angka Pertumbuhan Ekonomi oleh BPS

Perbaikan sentimen ini juga tercermin dari turunnya selisih imbal hasil (spread yield) SBN rupiah tenor 10 tahun dengan US Treasury 10 tahun, dari 240 basis poin (bps) pada Januari 2025 menjadi 216 bps per September 2025. Penurunan spread tersebut dinilai menandakan keyakinan investor bahwa risiko terhadap rupiah semakin terkendali.

“Nggak turun banyak, tapi saya pikir cukup baik di tengah gejolak domestik. Itu spread-nya sempat naik, kemudian turun lagi. Jadi cepat sekali kepercayaan investor pulih setelah keributan beberapa minggu yang lalu,” jelas Purbaya.

Selain itu, indikator country risk yang diukur dari spread yield antara SBN berdenominasi dolar AS dan US Treasury juga menurun, dari 88 bps pada Januari menjadi 79 bps pada September 2025.

“Kalau kita lihat rekam historisnya, ini amat rendah. Kalau kita nanti terus membaik ekonominya, saya pikir ini akan turun terus spread yield dengan US Treasury,” tambahnya.

(Sumber : Antara)

x|close