Airlangga: 10 Persen Fresh Graduate Langsung Terserap Lewat Program Magang Pemerintah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Sep 2025, 19:45
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa dan Menko Ekonomi Airlangga Hartarto Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa dan Menko Ekonomi Airlangga Hartarto (Dok. NTV)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memproyeksikan bahwa 10 persen dari total lulusan baru (fresh graduate) universitas bisa langsung terserap ke dunia kerja melalui program magang link-and-match yang baru saja diluncurkan pemerintah di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Senin, 15 September 2025.

Program magang ini merupakan salah satu dari delapan program baru yang digulirkan pemerintah untuk tahun 2025.

"Salah satu yang kita juga dorong adalah link-and-match antara fresh graduate untuk masuk lapangan kerja. Nah pemerintah akan kasih 6 bulan gaji setara UMP (upah minimum provinsi). Jadi, fresh graduate itu 10 persen akan langsung masuk ke lapangan kerja dengan link-and-match," kata Airlangga saat menjawab pertanyaan wartawan di Istana Kepresidenan RI, Senin sore.

Airlangga menegaskan, peserta program magang mencakup lulusan baru serta mereka yang telah lulus maksimal satu tahun. Ia menambahkan, tidak ada batasan usia bagi calon peserta.

Baca Juga: Komdigi: Domain .id Dongkrak Ekonomi Digital

"Jadi, kita berharap dengan 6 bulan (magang, red.), mereka punya kemampuan sesuai dengan kemampuan industri sehingga bisa langsung lepas, dan masuk ke industri," sambung Menko Airlangga.

Dalam konferensi pers di Kantor Presiden RI, Airlangga menjelaskan bahwa kuota program magang ini mencapai 20.000 orang. Selama enam bulan masa magang, peserta akan memperoleh uang saku sebesar UMP Rp3,3 juta per bulan, dengan total anggaran yang disiapkan sebesar Rp198 miliar.

Program ini akan dijalankan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, perguruan tinggi, serta dunia industri.

"Link-and-match kita atur pusat, tetapi kan perguruan tinggi di daerah diharapkan, (lulusannya, red.) dipekerjakan dengan industri di daerah, misalnya Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten," ujar Airlangga.

Baca Juga: Perkuat Ekonomi Kerakyatan, BRI dan Medco E&P Jalin Kolaborasi Strategis Program Pemberdayaan UMKM

Namun, untuk lulusan baru di wilayah 3T (terluar, terdepan, tertinggal), pelaksanaan program magang akan diatur langsung oleh pemerintah pusat.

"Di daerah 3T, kita harus pindahkan mereka sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia," sambungnya.

Ketika ditanya terkait lulusan perguruan tinggi yang belum mendapat pekerjaan setelah lebih dari satu tahun, Airlangga menjelaskan bahwa Kementerian Ketenagakerjaan sudah menyiapkan sejumlah program peningkatan produktivitas.

"Mereka (Kemenaker, red.) membuat program peningkatan produktivitas, antara lain dengan melakukan re-training, dan re-skilling. Jadi, itu jalur yang sesuai dengan program di Kementerian Ketenagakerjaan," pungkas Airlangga.

x|close