Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa penempatan dana Rp200 triliun di bank-bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) akan memberikan dampak signifikan terhadap penurunan bunga pinjaman dan biaya dana di sektor perbankan.
“Bunganya itu pada dasarnya, ya Rp200 triliun itu sudah masuk ke sistem. Uangnya itu bisa dipakai ke Koperasi Merah Putih kalau sudah siap, dan kami ada instruksi ke perbankan kalau dipakai untuk koperasi Merah Putih otomatis bunga yang kami charge ke mereka jadi lebih rendah, jadi 2% dari sebelumnya sekitar 4%,” kata Purbaya di Istana Kepresidenan, Senin, 15 September 2025.
Dengan penempatan dana jumbo tersebut, ia menegaskan tidak ada lagi biaya tambahan bagi bank Himbara dalam menyalurkan kredit produktif.
“Jadi enggak ada lagi cost tambahan untuk Himbara, jadi harusnya berjalan mulus. Cuma nanti kita gebrak-gebrak supaya lebih cepat aja,” ujarnya.
Baca Juga: Pemerintah Pastikan Program Perpajakan dan Perlindungan Pekerja Dilanjutkan Hingga 2026
Menko Ekonomi Airlangga Hartarto dan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa (Dok. NTV)
Menurut Purbaya, langkah itu juga diharapkan bisa menekan perang suku bunga antarbank yang kerap terjadi ketika likuiditas ketat. Dengan dana segar yang melimpah, perbankan memiliki keleluasaan untuk memperluas penyaluran kredit dengan bunga lebih rendah.
“Jadi bunga pinjaman turun, bisa bunga deposito turun, yang jelas cost of money turun. Jadi yang punya uang enggak ragu lagi untuk belanjain, yang mau pinjem ke bank enggak ragu untuk pinjem,” tegasnya.
Baca Juga: Menko Airlangga Sebut Pemerintah Bentuk Tim Akselerasi Ekonomi
Ia menambahkan, mekanisme ini pada akhirnya akan mendorong perputaran ekonomi yang lebih cepat. Tidak hanya sektor swasta yang terbantu, program-program prioritas pemerintah juga bisa mendapatkan akses pembiayaan dengan bunga ringan.
“Untuk alokasi, niat saya suka-suka banknya. Tapi kalau banknya bingung, nanti ada guidance, dia bisa manfaatkan uang itu untuk program-program unggulan pemerintah. Jadi win-win solution. Kalau mereka bisa salurin ya salurin, kalau enggak bisa ya pakai itu,” katanya.
Purbaya optimistis, strategi likuiditas ini akan mempercepat pemulihan dan akselerasi ekonomi nasional.