Menteri Bahlil: Lifting Minyak RI Lampaui Target APBN 2025

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 31 Jul 2025, 10:36
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberi keterangan ketika ditemui di sela-sela Energi Mineral Festival yang digelar di Jakarta, Rabu 30 Juli 2025. (ANTARA/Putu Indah Savitri) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberi keterangan ketika ditemui di sela-sela Energi Mineral Festival yang digelar di Jakarta, Rabu 30 Juli 2025. (ANTARA/Putu Indah Savitri) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengumumkan bahwa angka lifting minyak Indonesia pada Rabu 30 Juli 2025 telah mencapai 608 ribu barel per hari (bph), melebihi target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang ditetapkan sebesar 605 ribu bph.

“Hari ini saya baru keluar dari kantor, saya lihat di layar monitor yang online, sudah mencapai 608 ribu barel hari ini lifting kita,” ujar Bahlil saat menghadiri acara Energi Mineral Festival di Jakarta, Rabu.

Meski demikian, Bahlil menegaskan bahwa angka tersebut bukan merupakan akumulasi lifting minyak untuk keseluruhan bulan Juli 2025.

Ia menekankan bahwa pencapaian ini menjadi kali pertama Indonesia berhasil menyamai bahkan melampaui target lifting minyak yang ditetapkan dalam APBN.

“Saya mohon dukungan untuk lifting kita (pada 2025) bisa mencapai sesuai target APBN,” tambahnya.

Baca Juga: Kamboja Bantah Tuduhan Pelanggaran Gencatan Senjata oleh Militer Thailand

Bahlil Lahadalia.  <b>(YouTube TVR Parlemen)</b> Bahlil Lahadalia. (YouTube TVR Parlemen)

Bahlil juga memaparkan berbagai tantangan yang dihadapi guna mencapai target lifting minyak secara keseluruhan di tahun 2025. Salah satunya adalah kondisi sumur-sumur minyak di Indonesia yang umumnya sudah berusia tua, sehingga mengalami penurunan produksi secara alami. Selain itu, terdapat pula sekitar 4.495 sumur yang tidak aktif atau dalam kondisi idle.

Ia juga menyoroti bahwa sektor hulu migas memerlukan investasi besar dan berisiko tinggi. Meski demikian, dirinya tetap optimistis.

“Tetapi, kalau kita melihat dari upaya yang kita lakukan dengan KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama), dengan teman-teman pengusaha, rasanya ada secercah harapan untuk kita menuju perbaikan lifting dan mencapai target,” tutur Bahlil.

Sebelumnya, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Djoko Siswanto, melaporkan bahwa pada semester pertama tahun 2025, realisasi lifting minyak mencapai 578 ribu bph, atau sekitar 95,5 persen dari target tahunan sebesar 605 ribu bph.

Baca Juga: Bahlil: Kerja Sama Energi RI-AS Capai 15 Miliar Dolar

Djoko juga menyebut bahwa capaian lifting pada Juni 2025 menunjukkan peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana pada Juni 2024 hanya tercatat sebesar 576,1 ribu bph.

Ia mengungkapkan harapan agar target lifting minyak yang tercantum dalam APBN 2025 dapat direalisasikan penuh pada akhir tahun.

Adapun total realisasi lifting minyak dan gas (migas) pada Juni 2025 mencapai 1,557 juta barel setara minyak per hari (BOEPD), yang berarti telah memenuhi 96,7 persen dari target lifting migas dalam APBN tahun 2025 sebesar 1,610 juta BOEPD. (Sumber : Antara)

x|close