Bahlil Buka Suara Soal Rencana Pemerintah Akan Bangun 17 Kilang Minyak

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 29 Jul 2025, 22:00
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia buka sura mengenai rencana pemerintah peningkatan impor minyak dan LPG dari Amerika Serikat (AS). Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia buka sura mengenai rencana pemerintah peningkatan impor minyak dan LPG dari Amerika Serikat (AS). (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan 17 kilang minyak akan dibangu untuk mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM).

"Refinery (kilang) kita saat ini hanya sekitar 30–40 persen dari total kebutuhan kita, selebihnya kita impor. Kemudian, kita bilang harus bangun refinery baru," ucap Bahlil, Selasa, 29 Juli 2025.

Bahlil juga membenarkan bahwa pembangunan 17 kilang modular tersebut selaras dengan rencana pemerintah membangun kilang berkapasitas 1 juta barel minyak.

Pernyataan Bahlil juga senada dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang menekankan bahwa pemerintah akan membangun 17 unit kilang baru berskala kecil (small refinery) di dalam negeri.

Baca juga: Rajut Cerita Keberlanjutan, Laporan Keberlanjutan Kilang Pertamina Internasional Raih Penghargaan

“17 unit refinery di Indonesia sifatnya small refinery, Pak Presiden (Prabowo Subianto) mengarahkan kebutuhan itu dipecah tidak di satu karena logistiknya akan lebih murah, lebih mudah dan lebih efisien,” ujar Airlangga, Senin, 28 Juli 2025.

Kilang modular tersebut akan dibangun tersebar di berbagai lokasi untuk meningkatkan efisiensi logistik dan distribusi energi.

Sebelumnya, dalam acara bertajuk, “Penyerahan Dokumen Pra-Studi Kelayakan Proyek Prioritas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional”, Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional menyerahkan daftar 18 proyek prioritas hilirisasi dan ketahanan energi kepada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Dalam daftar tersebut, ada 18 daerah yang disasar menjadi lokasi proyek kilang, seperti Lhokseumawe, Sibolga, Natuna, Cilegon, Sukabumi, Semarang, Surabaya, Sampang, Pontianak, Badung (Bali), Bima, Ende, Makassar, Donggala, Bitung, Ambon, Halmahera Utara, dan Fakfak.

Baca juga: Proyek Kilang Tuban Pertamina-Rosneft Masih Dievaluasi Ulang

Proyek itu memiliki nilai investasi sebesar Rp160 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 44.000 orang. (Sumber:Antara)

x|close