Merger Grab-GOTO Jadi Sorotan, Ekonom Minta Pemerintah Pertimbangkan Penguasaan Asing

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Mei 2025, 18:29
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
pengemudi ojek online mulai memadati area Patung Kuda Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono). pengemudi ojek online mulai memadati area Patung Kuda Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono).

Ntvnews.id, Jakarta - Kabar rencana merger antara dua raksasa teknologi Asia Tenggara GOTO dan Grab kembali mencuat dan menjadi perbincangan publik.

Grab disebut-sebut tengah berupaya mengakuisisi GOTO senilai 7 miliar dolar AS atau setara Rp114,8 triliun.

Ekonom Senior Bright Institute Awalil Rizky mengungkapkan kekhawatiran atas dominasi asing apabila merger ini terwujud.

"Pemerintah sebaiknya mempertimbangkan soal kepemilikan atau pengusaan pihak asing atas industri ini. Bagaimanapun Grab lebih merupakan milik asing. Sedangkan GOTO diinisiasi penduduk negeri dan sejauh ini lebih merupakan perusahaan dalam negeri," ucap Awalil kepada Ntvnews.id, Kamis 8 Mei 2025.

Baca juga: Soal Isu Merger dengan Grab, GOTO Buka Suara

Oleh karena itu, ia meminta pemerintah dan juga DPR perlu ikut mengawasi isu aksi korporasi ini.

Awalil juga menyoroti potensi dampak merger terhadap konsumen, terutama dalam hal biaya layanan dan kontrol atas data pribadi masyarakat Indonesia.

Pasalnya sektor transportasi online kini sudah menjadi bagian dari kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari.

"Pengertian menyangkut hajat hidup orang banyak ini tak sepenuhnya hanya yang disebut dalam undang-undang. Melainkan yang saat ini atau waktu mendatang benar-benar berkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari masyarakat," ungkapnya.

Dalam hal isu merger Grab dan GOTO bisa dikatakan memenuhi aspek yang disebut, meski merupakan aksi korporasi, namun menyangkut hajat hidup orang banyak.

"Meski itu merupakan aksi korporasi, namun menyangkut hajat hidup orang banyak dan termasuk industri strategis. Aplikator ojol melayani jutaan orang tiap hari, baik untuk moda transportasi orang maupun barang. Mereka juga memiliki database yang amat lengkap profil dari penggunanya, driver dan mitra pengusaha," tandasnya.

Baca juga: Boy Thohir Mundur dari Kursi Komisaris GOTO

Sebelumnya, GOTO buka sura mengenai isu adanya rencana merger dengan Grab.

Sekretaris Perusahaan GoTo Gojek Tokopedia RA Koesoemohadiani mengatakan, dari waktu ke waktu pihaknya telah menerima penawaran dari berbagai pihak.

Namun, ia menyebut hingga saat ini pihaknya masih belum memutuskan apa pun terkait penawaran yang diajukan.

"Namun demikian, sampai dengan tanggal keterbukaan informasi ini, Perseroan belum mencapai keputusan apapun terkait penawaran yang mungkin telah diketahui atau diterima oleh Perseroan," ucapnya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis 8 Mei 2025.

Menurutnya, direksi masih menjajaki secara menyeluruh dan mengevaluasi dengan cermat serta penuh kehati-hatian berbagai penawaran tersebut.

Hal ini tujuan untuk meningkatkan nilai jangka panjang bagi seluruh pemegang saham hingga memperhatikan kepentingan terbaik bagi seluruh mitra pengemudi, mitra UMKM, pelanggan sampai karyawan.

x|close