NTV Insight: Apindo Ungkap Alasan QRIS hingga Barang Bajakan di Mangga Dua Disorot AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Apr 2025, 15:33
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Forum diskusi NTV Insight Sesi I dengan tema Kebijakan Tarif AS dan Masa Depan Ekspor Indonesia Forum diskusi NTV Insight Sesi I dengan tema Kebijakan Tarif AS dan Masa Depan Ekspor Indonesia

Ntvnews.id, Jakarta - Analis Kebijakan Ekonomi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Ajib Hamdani merespons langkah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menaikkan tarif impor untuk sejumlah negara, termasuk Indonesia dengan beban tarif sebesar 32 persen.

Bahkan AS menyoroti kebijakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) hingga barang bajakan di Mangga Dua, Jakarta sebagai hambatan perdagangan.

Menurutnya hal tersebut merupakan bagian dari upaya memperkuat kembali ekonomi domestik Negeri Paman Sam.

"Kami melihat mereka juga meributkan QRIS misalnya, bahkan sampai Mangga Dua saja diutak-atik. Nah ini adalah bagian daripada upaya Donald Tump memperkuat kembali posisi ekonominya," ucap Ajib dalam Forum diskusi NTV Insight Sesi I dengan tema Kebijakan Tarif AS dan Masa Depan Ekspor Indonesia, Rabu 30 April 2025.

Analis Kebijakan Ekonomi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Ajib Hamdani dalam diskusi forum NTV Insight Analis Kebijakan Ekonomi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Ajib Hamdani dalam diskusi forum NTV Insight

Baca juga: Forum NTV Insight, Don Bosco Dorong Sinergi Pemerintah-Pelaku Usaha Hadapi Tarif Trump

Menanggapi dinamika ini, Ajib menekankan pentingnya langkah konkret dari pemerintah Indonesia. Pihaknya telah mengajukan empat rekomendasi strategis kepada pemerintah guna menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Ada pun rekomendasi pertama yang diajukan adalah agar pemerintah melakukan negosiasi ulang dengan AS terkait tarif resiprokal, demi menciptakan kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.

"Pemerintah harus menegosiasi ulang bagaimana tarif resiprokal ini ini bisa memberikan aspek yang bersifat win-win," ungkap Ajib.

Rekomendasi kedua, pihaknya mendorong pemerintah untuk memperluas kerja sama bilateral dan regional guna membuka pasar-pasar baru.

Ajib menyampaikan kekhawatirannya terhadap dampak tarif trump bukan hanya pada neraca dagang, tetapi juga pada stabilitas nilai tukar rupiah yang terus melemah yang mendekati Rp17.000 per dolar AS.

Kemudian dua rekomendasi lainnya menyoroti pentingnya penguatan ekonomi domestik.

Dalam hal ini, Apindo mengusulkan pembangunan ekosistem bisnis yang lebih efisien dan berbiaya rendah, agar produk dan jasa Indonesia lebih kompetitif di pasar global.

"Karena kalau kita lihat realitas yang ada, kita masih high cost economy, itu yang membuat barang dan jasa kita kompetitifnya rendah," bebernya.

Baca juga: Nusantara TV Gelar Forum Ekonomi NTV Insight, Bahas Peluang Bisnis Indonesia Menghadapi Perang Tarif Trump

Terakhir, Apindo mendorong revitalisasi sektor-sektor padat karya sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk membangun ekonomi nasional.

Seperti diketahui, Nusantara TV menyelenggarakan forum diskusi ekonomi NTV Insight untuk mendalami dampak kebijakan tarif impor baru Amerika Serikat (AS) terhadap kelangsungan bisnis dan ekonomi Indonesia.

Konferensi bertajuk "Peluang Bisnis Indonesia Menghadapi Perang Tarif Trump" ini digelar di Nusantara Ballroom, NT Tower, Jakarta.

Konferensi NTV Insight ini mengusung tiga topik yang diperkirakan terkena dampak signifikan akibat kebijakan tarif impor AS, yaitu masa depan bisnis ekspor Indonesia, tantangan baru industri sawit nasional dan industri peternakan Indonesia.

x|close