Program Desa Nelayan: Memberdayakan Dua Juta Nelayan Menuju Kemandirian dan Kesejahteraan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Okt 2025, 06:20
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menghadiri Forbes Global CEO Conference 2025 yang berlangsung di Hotel The St. Regis, Jakarta Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menghadiri Forbes Global CEO Conference 2025 yang berlangsung di Hotel The St. Regis, Jakarta (NTVnews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah Indonesia terus memperkuat sektor kelautan dan perikanan melalui peluncuran program Desa Nelayan yang merupakan inisiatif besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, dan memanfaatkan potensi laut nasional secara berkelanjutan. Melalui program ini, pemerintah berupaya menghadirkan solusi nyata bagi pemberdayaan komunitas nelayan di seluruh Tanah Air.

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan tentang belum adanya program peningkatan kesejahteraan nelayan yang efektif.

“Jadi pada dasarnya, dalam 80 tahun sejarah Indonesia, belum ada program yang benar-benar efektif untuk memberdayakan komunitas nelayan kami. Dan inilah yang sedang kami coba lakukan,” ujar Presiden Prabowo saat menghadiri Forbes Global CEO Conference 2025, di Hotel The St. Regis, Rabu, 15 Oktober 2025.

Kepala Negara menjelaskan bahwa program Desa Nelayan dimulai dengan proyek percontohan yang digagas oleh Menteri Kelautan dan Perikanan. Salah satu model yang dikembangkan disebut Fishing Village Project yaitu desa dengan sekitar 2.000 nelayan yang direorganisasi dan difasilitasi dengan infrastruktur memadai.

Baca Juga: 83,5% Publik Puas Kinerja Prabowo, Kementerian ESDM Dinilai Paling Pro Rakyat

Presiden Prabowo menjelaskan bahwa pemerintah membangun dermaga sederhana, menyediakan fasilitas produksi es, cold storage, serta panel surya untuk kebutuhan energi. Selain itu, disiapkan pula klinik bersih dan sekolah yang layak bagi keluarga nelayan.

“Dan kami menemukan dari kesaksian mereka, setelah satu setengah hingga dua tahun, pendapatan mereka meningkat hingga 100%. Itu luar biasa. Saya sendiri sangat terkejut. Saya pikir mungkin 40%, 50%, tapi ternyata meningkat 100% dan semua itu hanya karena hal-hal dasar seperti es, dan tentu saja fasilitas untuk pelelangan ikan,” imbuh Presiden.

Dengan tersedianya fasilitas pelelangan, ikan segar dari desa nelayan kini dapat dijual langsung dengan harga lebih baik, sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Pemerintah berencana mereplikasi model Desa Nelayan ini secara nasional. Tahun 2025, program tersebut telah membangun 65 desa, dan ditargetkan hingga akhir tahun 2026 akan mencapai 1.000 desa nelayan di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Prabowo Teken UU No 16/2025, Kementerian BUMN Resmi Jadi BP BUMN

“Dan targetnya adalah pada akhir tahun 2026, kami akan membangun setidaknya 1.000 desa seperti ini di seluruh Indonesia. Seribu desa berarti akan memberdayakan dua juta nelayan. Dua juta nelayan dengan istri mereka dan mungkin dua anak, itu berarti delapan juta orang Indonesia,” tutur Kepala Negara.

Presiden Prabowo menambahkan bahwa keberhasilan program ini juga akan memperkuat pasokan protein segar bagi masyarakat dan terhubung dengan jaringan koperasi desa. Saat ini, pemerintah telah membentuk lebih dari 81.000 koperasi desa yang masing-masing memiliki gudang, cold storage, minimarket, apotek, dan klinik sendiri. Setiap koperasi juga akan memperoleh pembiayaan untuk dua truk pengangkut hasil produksi, agar distribusi ke pasar berjalan lancar.

“Saya pikir ini akan menjadi waktu yang menarik bagi Indonesia. Saya bersemangat karena saya melihat mimpi dan konsep ini sedang menjadi kenyataan saat kita duduk di sini hari ini,” ujar Presiden Prabowo.

x|close