Di Sidang Umum PBB ke-80, Prabowo Ungkap Indonesia Pernah Jadi Korban Penindasan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Sep 2025, 22:55
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Umum PBB Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Umum PBB (UN)

Ntvnews.id, New York - Dalam pidatonya di Sidang Umum ke-8 PBB di New York, Selasa, 23 September 2025, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyinggung perjalanan panjang Indonesia sebagai bangsa yang pernah hidup di bawah penjajahan dan penindasan.

Di hadapan para pemimpin dunia, Prabowo mengingatkan bahwa meskipun dunia telah mengalami kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, ancaman terhadap kemanusiaan masih nyata.

"Di era kita sendiri yang dipenuhi dengan kemajuan ilmiah dan teknologi, era yang mampu mengakhiri kelaparan, kemiskinan, dan kerusakan lingkungan, kita juga terus dihadapkan pada bahaya besar, tantangan, dan ketidakpastian," ungkapnya.

Ia menekankan bahwa perpecahan dan diskriminasi masih menjadi tantangan besar.

"Serangan manusia yang didorong oleh ketakutan, rasisme, kebencian, penindasan, dan apartheid mengancam masa depan bersama kita," kata Prabowo.

Baca Juga: Prabowo Tiba di Markas Besar PBB untuk Pidato di Sidang Umum ke-80

Dengan nada penuh emosi, Prabowo menceritakan pengalaman pahit bangsa Indonesia saat dijajah.

"Negara saya telah mengetahui hal ini selama berabad-abad: orang Indonesia hidup di bawah penjajahan, penindasan, dan perbudakan. Kami diperlakukan lebih buruk daripada Anjing di tanah Air kami sendiri," tegasnya.

Menurutnya, pengalaman panjang tersebut membuat Indonesia paham betul arti dari keadilan dan kesetaraan.

"Kami orang Indonesia tahu apa artinya ditolak keadilan dan apa artinya hidup dalam apartheid, hidup dalam kemiskinan, dan ditolak kesempatan yang sama," lanjutnya.

x|close