Menko Zulhas Instruksikan Gubernur Gelar Rapat Bulanan Terkait Kopdes Merah Putih

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Agu 2025, 20:01
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menko Pangan Zulkifli Hasan minta kepala daerah gubernur rutin rapat membahas Kopdes Merah Putih, Denpasar, Jumat 8 Agustus 2025. (ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari) Menko Pangan Zulkifli Hasan minta kepala daerah gubernur rutin rapat membahas Kopdes Merah Putih, Denpasar, Jumat 8 Agustus 2025. (ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari) (Antara)

Ntvnews.id, Denpasar - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, meminta para gubernur di seluruh Indonesia untuk secara rutin menggelar rapat bulanan guna membahas perkembangan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

“Kami memandori gubernur, tolong bapak gubernur memandori bupati-bupati, lalu bupati mandori kepala desa-kepala desanya, kalau bisa gubernur sebulan sekali rapat sama bupati,” ujar Zulkifli Hasan, yang akrab disapa Zulhas.

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menghadiri Rapat Konsolidasi dan Percepatan Operasionalisasi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Denpasar, Jumat, 8 Agustus 2025. Menurutnya, rapat berkala ini bertujuan untuk memperkuat pengawasan dan pendampingan terhadap kinerja Kopdes Merah Putih.

Zulhas juga mendorong bupati/wali kota untuk mengadakan pertemuan dengan kepala desa dua minggu sekali, sehingga setiap masalah yang muncul dapat segera diselesaikan. Ia mencontohkan, persoalan harga gabah di mana harga pasar mencapai Rp6.500 per kilogram, namun petani hanya menerima Rp5.500 dari Bulog.

“Dengan koordinasi yang baik hingga tingkat provinsi, masalah ini dapat segera dilaporkan dan dikoordinasikan dengan Bulog setempat,” ujarnya.

Baca Juga: Menko Zulhas Targetkan 80 Ribu Kopdes Merah Putih Beroperasi Penuh 28 Oktober 2025

“Jadi maksudnya itu, kita harus saling kerja sama, itu semangat gagasan Presiden, di desa itu ada pusat-pusat kegiatan ekonomi, pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, ini perlu dukungan,” tambah Menko Pangan.

Zulhas menegaskan, program pendampingan terhadap Kopdes Merah Putih membutuhkan waktu minimal tiga tahun. Ia menyebut, jika dahulu upaya mensejahterakan rakyat dilakukan melalui pemberian bantuan sosial, maka ke depan pola tersebut akan diubah menjadi pemberdayaan masyarakat melalui koperasi desa.

“Kalau dulu itu beri bantuan, kalau mau cara mudah ambil APBN kasih ke koperasi pinjamkan langsung macet, oleh karena pengalaman itu sekarang kita ingin melakukan sesuatu yang benar dengan cara yang benar,” tuturnya.

Sebagai Ketua Satgas Nasional Kopdes Merah Putih, Zulhas juga mengingatkan kepala daerah agar setiap koperasi desa menerapkan model bisnis yang menguntungkan. Setidaknya, terdapat tujuh jenis usaha yang bisa dikembangkan, seperti gerai pupuk, pangkalan LPG, toko sembako, agen bank Himbara, layanan logistik, usaha beras dan gabah, serta apotek.

“Desa-desa yang punya pertanian otomatis menjadi agen pupuk, pasti untung karena pupuknya subsidi, ini nanti yang akan memasarkan ke petani adalah kopdes, yang diperlukan keberpihakan, Pupuk Indonesia tidak perlu izin lagi sudah otomatis,” jelasnya.

“Ini untuk menghilangkan tengkulak-tengkulak di desa, sekarang ini harga beras mahal Rp8.000, saya cek petani Rp6.500, berarti ada tengkulak-tengkulak yang harus kita lawan bersama-sama,” pungkas Zulhas.

(Sumber: Antara)

x|close