Ilustrasi. Bendera Palestina.
NTVNews.id - Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada Kamis (18/4/2024) mengatakan negaranya mendukung upaya Palestina menjadi anggota penuh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).
Dewan Keamanan (DK) PBB akan melakukan pemungutan suara pada Kamis mengenai rancangan resolusi bagi Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB.
Resolusi tersebut membutuhkan sembilan suara setuju untuk disahkan dengan syarat tidak ada satupun dari lima anggota tetap, yakni Amerika Serikat (AS), Inggris, Perancis, Rusia dan China, yang memberikan suara menentang.
Palestina saat ini merupakan negara pengamat non-anggota, sebuah pengakuan de facto atas status kenegaraan yang diberikan oleh Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 orang pada 2012.
"Konflik Israel-Palestina telah menyebabkan bencana kemanusiaan," demikian Global Times yang dikelola pemerintah mengutip pernyataan Wang, seperti dilaporkan Anadolu Agency.
Dia menyerukan gencatan senjata segera dan tanpa syarat serta pembentukan mekanisme bantuan kemanusiaan yang cepat untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.
Permohonan Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB terjadi di tengah serangan mematikan Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 33.900 orang sejak serangan kelompok militan Hamas pada 7 Oktober, yang merenggut 1.200 nyawa.
Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara lebih dari 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk memastikan pasukannya tidak melakukan tindakan genosida, dan menjamin bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
