BYD Hentikan Layar Putar, Alasan yang Tak Banyak Orang Tahu

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Nov 2025, 12:10
thumbnail-author
Adiantoro
Penulis
thumbnail-author
Editor
Bagikan
BYD Shark 6. (Foto: Istimewa via Carscoops) BYD Shark 6. (Foto: Istimewa via Carscoops)

Ntvnews.id, Jakarta - Saat BYD mulai menarik perhatian global beberapa tahun lalu, salah satu fitur yang membuatnya tampak futuristis adalah layar infotainment yang bisa diputar 90 derajat, memungkinkan pengguna memilih mode potret atau lanskap.

Kendati kerap dianggap sekadar gimmick, fitur itu cukup membantu mobil-mobil BYD tampil berbeda dari para rival. Namun kini, pabrikan asal China tersebut memastikan era layar putar segera berakhir.

Wakil Presiden BYD, Stella Li, mengungkapkan meski banyak konsumen menyukai layar berputar, fitur tersebut justru membatasi sejumlah aplikasi, terutama Apple CarPlay dan Android Auto.

Karena alasan itu, BYD menghapus fitur ini pada Atto 2 terbaru, dan rencananya akan berlaku juga untuk model lain. Ke depan, semua layar infotainment BYD akan dikunci dalam orientasi lanskap.

"Kami mulai menggunakan lebih banyak aplikasi," kata Li, seperti dikutip dari Carscoops, Minggu (23/11/2025). 

"Atto 2 akan menjadi model pertama yang mendukung Google dan Apple CarPlay. Untuk memberikan pengalaman terbaik, layar putar justru menjadi hambatan bagi aplikasi-aplikasi tersebut. Selain itu, dari pasar kami melihat bahwa meski orang menyukai fitur ini, kegunaannya ternyata cukup terbatas," lanjutnya.

Pertimbangan Teknologi

BYD menjelaskan layar vertikal sebenarnya lebih nyaman digunakan baik saat mobil berhenti maupun berjalan, dan lebih ideal untuk navigasi.

Namun dalam pengujian di beberapa model, orientasi lanskap tetap terasa paling intuitif, kemungkinan karena hampir semua mobil modern menggunakan format tersebut. 

Selain itu, Apple CarPlay dan Android Auto memang hanya bekerja optimal dalam mode lanskap.

Dalam kesempatan yang sama, Li juga menambahkan BYD berencana memperkuat kerja sama dengan perusahaan seperti Apple dan Google, dan penguncian orientasi layar akan mempermudah integrasi tersebut. 

Layar yang tidak lagi berputar berarti antarmuka lebih stabil dan proses integrasi lebih sederhana.

BYD sendiri tengah meningkatkan ambisi ekspansinya secara global. Perusahaan menargetkan perluasan besar di Eropa pada 2026. 

Pekan ini, direktur pelaksana regionalnya mengumumkan rencana untuk menggandakan jaringan ritel BYD di benua tersebut tahun depan, dengan target mencapai sekitar 1.000 gerai.

x|close