Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji menilai performa timnas U-22 Indonesia pada ajang SEA Games 2025 di Thailand berada di luar perkiraan dan sulit diterima logika, menyusul kegagalan tim Garuda Muda melangkah ke babak semifinal.
Sumardji mengaku terkejut karena penampilan skuad yang diperkuat Ivar Jenner dan rekan-rekannya jauh dari ekspektasi. Hasil negatif sudah terlihat sejak laga awal, ketika Indonesia kalah 0-1 dari Filipina—yang menjadi kekalahan pertama Garuda Muda dari The Azkals sepanjang sejarah SEA Games—serta kegagalan meraih kemenangan besar atas Myanmar dengan selisih lebih dari tiga gol.
“Saya sendiri jujur saja, ini tim yang paling sulit, paling susah, dan paling tidak masuk akal ya di SEA Games ini,” kata Sumardji pada jumpa pers di Menara Mandiri II, Jakarta, Selasa.
Dari sisi persiapan, tim asuhan Indra Sjafri dinilai telah menjalani proses yang lebih optimal dibandingkan edisi sebelumnya. Garuda Muda melakoni empat pertandingan uji coba, termasuk menghadapi India U-23 dan Mali U-22, sebagai bagian dari pematangan tim.
Baca Juga: Sumardji Mundur dari Posisi Manajer Timnas Indonesia
Selain itu, rombongan timnas U-22 juga tiba lebih awal di Chiang Mai, Thailand, sekitar satu pekan sebelum pertandingan perdana digelar. Dukungan juga datang dari kompetisi domestik, karena BRI Super League 2025/2026 diliburkan selama berlangsungnya SEA Games demi memberi kesempatan penuh bagi pemain untuk membela tim nasional.
Langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan operator liga dan federasi agar Indonesia mampu mempertahankan medali emas SEA Games, yang sebelumnya diraih pada edisi 2023 di Kamboja.
“Yang saya juga heran, kualitas para pemain yan kita bawa ini luar biasa. yang dulu-dulu dikatakan diaspora tidak ikut serta, sekarang ini ikut (Ivar Jenner, Mauro Zijlstra, Dion Markx). Kurang apa coba kami mempersiapkan itu semua. Dalam hati dan feeling saya di awal, mestinya baik, paling tidak bisa final,” kata Sumardji.
“Makanya ketika hasilnya, menurut saya, keberuntungan menjauh sekali, ini juga bingung saya. Makanya sempat viral saya termenung, saya terkaget-kaget memang, menurut saya aneh. Saya sudah biasa bawa tim, bukan saya mengecilkan, selama ini di Asia Tenggara saya bawa tim lawan Fulipina belum pernah kalah,” tambah dia.
Baca Juga: PSSI Siap Umumkan Pelatih Baru Timnas Senior, Target Lolos Piala Dunia 2030
Kegagalan Indonesia melaju ke semifinal SEA Games 2025 menjadi pukulan berat, mengingat dalam tujuh edisi terakhir Garuda Muda selalu mampu menembus empat besar, bahkan berhasil keluar sebagai juara pada edisi 2023.
Sebelumnya, terakhir kali Indonesia gagal lolos dari fase grup terjadi pada SEA Games 2009, saat tim harus mengakhiri turnamen sebagai juru kunci grup.
Sebagai dampak dari hasil buruk tersebut, PSSI memutuskan mengakhiri kerja sama dengan Indra Sjafri sebagai pelatih timnas U-22. Keputusan itu sekaligus mengakhiri peran Indra di lingkungan PSSI, termasuk posisinya sebagai bagian dari tim Direktur Teknik yang dipimpin oleh Alexander Zwiers.
(Sumber : Antara)
Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji dalam jumpa pers saat menyampaikan perkembangan terkini timnas Indonesia di Menara Mandiri II, Jakarta, Selasa 16 Desember 2025. (ANTARA/Zaro Ezza Syachniar) (Antara)