AFC Ingatkan Pemerintah Malaysia Tak Boleh Campuri Urusan FAM

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Nov 2025, 15:44
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Logo Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM). ANTARA/Handout/am. Logo Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM). ANTARA/Handout/am. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Sekretaris Jenderal Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), Datuk Seri Windsor Paul John, mengingatkan pemerintah Malaysia agar tidak memasuki ranah internal Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM). Peringatan itu muncul di tengah sorotan yang kembali mengarah pada hubungan FAM dan FIFA, menyusul teguran badan sepak bola dunia tersebut terkait potensi intervensi pemerintah setelah mencuatnya skandal pemalsuan dokumen yang melibatkan tujuh pemain warisan Malaysia.

“Walaupun FAM sedang berkrisis, kementerian atau menterinya tidak boleh mengarahkan pejabat FAM agar meletakkan jawatan (jabatan). Mereka tidak boleh, karena mereka dipilih oleh afiliasi anggota,” ujar John, seperti diberitakan New Straits Times pada Kamis, 20 November 2025.

Windsor juga sejalan dengan pandangan pengamat olahraga Datuk Christopher Raj, yang sebelumnya mengingatkan Kementerian Pemuda dan Olahraga Malaysia (KBS) agar berhati-hati dan tidak melampaui batas yang dapat dianggap sebagai bentuk campur tangan politik. Ia menegaskan bahwa meskipun FAM sedang berada dalam tekanan pascakeputusan FIFA, pemerintah tidak memiliki kewenangan untuk menginstruksikan ataupun mendorong para pejabat FAM agar mengundurkan diri, sebab struktur kepemimpinan asosiasi ditentukan oleh afiliasi anggota melalui kongres.

Baca Juga: AFC Desak Malaysia Tuntaskan Kasus Naturalisasi Sebelum Maret 2026

Menurut Windsor, pemerintah memang menjadi salah satu pemangku kepentingan penting dalam perkembangan sepak bola nasional, namun dukungan itu bukan berarti memberi ruang bagi keterlibatan dalam urusan administratif FAM. Ia menekankan bahwa setiap pernyataan resmi harus disampaikan dengan penuh kehati-hatian karena potensi salah tafsir dapat menimbulkan dugaan intervensi.

John kembali menegaskan batasan tegas terkait peran pemerintah dalam urusan organisasi sepak bola.

"Mereka tidak boleh campur tangan, tidak boleh memberi arahan, tidak boleh mempengaruhi,” ujarnya sambil menekankan bahwa integritas asosiasi harus dijaga sesuai regulasi FIFA.

Ketika dimintai tanggapan terkait contoh kasus intervensi yang pernah berujung sanksi, Windsor menyinggung insiden di kawasan Asia Tenggara.

"Baru-baru ini, Brunei. Ada campur tangan pihak ketiga dalam proses pemilihan. FIFA dan AFC sudah membentuk komite normalisasi,” katanya, merujuk pada kejadian yang berlangsung dalam dua bulan terakhir.

Ia menjelaskan bahwa keterlibatan pihak luar dalam pemilihan kepemimpinan dapat mengganggu tata kelola federasi dan memaksa FIFA serta AFC mengambil langkah korektif untuk menata kembali struktur administrasi.

(Sumber: Antara)

x|close