Libur Nataru, Kemenag Siagakan 6.919 Masjid Ramah Pemudik di Berbagai Daerah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Des 2025, 16:45
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Libur Natal dan Tahun Baru, Kemenag Siapkan 6.919 Masjid Ramah Pemudik Libur Natal dan Tahun Baru, Kemenag Siapkan 6.919 Masjid Ramah Pemudik

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) menyiapkan sebanyak 6.919 Masjid Ramah Pemudik yang tersebar di berbagai wilayah untuk melayani masyarakat selama masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Program ini secara resmi diluncurkan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag di Masjid Jami’ An-Nur, Karawang, Jawa Barat, Selasa, 23 Desember 2025.

Peluncuran tersebut dihadiri Direktur Jenderal Bimas Islam Abu Rokhmad, Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Arsad Hidayat, Kepala Subdirektorat Kemasjidan Nurul Badruttamam, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Barat Dudu Rohman, jajaran Kemenag kabupaten dan kota se-Jawa Barat, serta perwakilan TNI-Polri dan Kementerian Perhubungan.

Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa program Masjid Ramah Pemudik merupakan bentuk nyata toleransi serta pelayanan keagamaan yang hadir langsung di ruang publik. Ia menekankan bahwa masjid tidak semata-mata berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai ruang kemanusiaan yang terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat.

“Ini adalah bukti bahwa toleransi di Indonesia tidak berhenti pada tataran wacana. Masjid adalah rumah bagi siapa pun,” ujar Menag dalam sambutannya secara virtual.

Baca Juga: Layanan Pertanahan ATR/BPN Tetap Buka Selama Libur Nataru

Menag menjelaskan, pada momentum Nataru 2025–2026, ribuan masjid telah dipersiapkan untuk memberikan berbagai layanan kepada pemudik dan musafir. Ia juga mengimbau para pengelola masjid agar memberikan pelayanan maksimal demi mendukung keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan.

“Jika memungkinkan, sediakan kopi atau minuman hangat agar para pengemudi tidak mengantuk. Kehadiran masjid sebagai tempat istirahat terbukti dapat menurunkan angka kecelakaan hingga 50 persen pada musim mudik sebelumnya,” katanya.

Direktur Jenderal Bimas Islam Abu Rokhmad menambahkan bahwa akhir tahun memiliki dimensi keagamaan sekaligus sosial kemasyarakatan. Di satu sisi, umat Nasrani menjalankan ibadah Natal, sementara di sisi lain masyarakat memanfaatkan libur sekolah dan Tahun Baru untuk bepergian.

Libur Natal dan Tahun Baru, Kemenag Siapkan 6.919 Masjid Ramah Pemudik Libur Natal dan Tahun Baru, Kemenag Siapkan 6.919 Masjid Ramah Pemudik

“Sebagaimana Idulfitri, ada aspek syariat dan ada pula aspek sosial. Mudik dan liburan adalah fenomena kemasyarakatan yang dinikmati bersama,” ujar Abu Rokhmad.

Ia menegaskan bahwa pembukaan masjid untuk melayani para musafir merupakan praktik keagamaan yang memiliki nilai luhur.

“Pada hakikatnya kita semua adalah musafir. Ketika masjid dibuka dan dimanfaatkan layanannya, itu adalah praktik keagamaan yang sangat mulia,” katanya.

Abu Rokhmad juga menyampaikan bahwa Kemenag akan terus melakukan penyempurnaan terhadap program Masjid Ramah Pemudik, termasuk untuk menyambut arus mudik Lebaran Idulfitri mendatang.

“Kerukunan tidak cukup hanya diucapkan, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata,” tegasnya.

Baca Juga: Kick Off Kampung Zakat Desa Batu Malenggang, Kemenag Salurkan Bantuan Kemanusiaan Perkuat Pemberdayaan Masyarakat

Sementara itu, Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Arsad Hidayat menjelaskan bahwa Kick-off Masjid Ramah Pemudik pada Nataru ini merupakan pelaksanaan perdana, meskipun konsep serupa telah diterapkan pada arus mudik Idulfitri.

“Masjid Ramah Pemudik ini menegaskan bahwa masjid melayani seluruh warga, termasuk masyarakat nonmuslim, sebagai wujud Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” ujar Arsad.

Ia menambahkan, konsep tersebut merupakan bagian dari kebijakan Kemenag terkait masjid ramah, yang mencakup masjid ramah lansia, ramah anak, ramah perbedaan, ramah lingkungan, serta masjid sebagai ruang penyelesaian persoalan sosial.

“Kehadiran masjid sebagai tempat istirahat yang aman, bersih, dan nyaman menjadi salah satu faktor penting dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas,” tutupnya. 

x|close