Ntvnews.id, Jakarta - Kasus perundungan (bullying) kembali mengguncang dunia pendidikan di Karawang. Seorang siswi kelas 6 salah satu SD negeri di Kecamatan Tirtajaya berinisial NER menjadi korban kekerasan beruntun yang dilakukan oleh teman sekolahnya sendiri, hingga menyebabkan patah tulang tangan dan trauma mendalam.
Seperti diberitakan oleh media kabarnegricom, peristiwa memilukan ini terjadi pada 6 November lalu. Bermula dari hal sepele, korban menolak meminjamkan kipas mini, pelaku, seorang siswa laki-laki, langsung bereaksi secara agresif.
Kekerasan pun terjadi. Korban kini masih kritis di rumah sakit.
View this post on Instagram
Ia diduga menarik kerudung korban hingga tiga kali dan mengeluarkan kata-kata kasar yang menghina orang tua korban. Informasi dilansir dari akun infokrw.
“Ibu mana yang tidak hancur melihat anaknya diperlakukan seperti itu. Secara fisik terluka, secara psikis juga sangat terpukul,” ujar Rizka Puspitasari (36) ibu korban.
Aksi kasar pelaku tidak berhenti di lingkungan sekolah. Saat korban hendak pulang, pelaku kembali mengincarnya. Ia menabrakkan sepeda listrik ke arah perut korban, melempar batu hingga mengenai paha korban, lalu meludahi wajahnya. Merasa tersudut, korban membalas dengan meludah, namun hal itu justru membuat pelaku semakin beringas.
Pelaku kemudian mengejar korban dengan niat memukul. Dalam kondisi panik, korban mencoba melarikan diri namun terjatuh keras hingga mengakibatkan patah tulang pada tangan. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi pada malam harinya.
“Anak saya baru 12 tahun, sebentar lagi memasuki masa remaja. Kalau perilaku seperti ini tidak diberi efek jera, saya khawatir akan membentuk pribadi yang salah dan merugikan banyak orang,” tegas Rizka.
Baca Juga: Infografik: Stop Bullying di Sekolah!
Kasus perundungan kembali mengguncang dunia pendidikan di Karawang. Seorang siswi kelas 6 salah satu SD negeri di Kecamatan Tirtajaya berinisial NER menjadi korban kekerasan beruntun yang dilakukan oleh teman sekolahnya sendiri, hingga menyebabkan patah tulang tangan dan trauma mendalam. (dok)