Ntvnews.id, Brussel - Pemerintah Belgia menyita sebuah kargo berisi peralatan militer yang dikirim dari Swiss ke Israel setelah pesawat pengangkutnya tiba di Bandara Liege, wilayah Wallonia, bulan lalu. Informasi ini dikonfirmasi oleh pejabat setempat.
Dilansir dari Belga News Agency, Jumat, 7 November 2025, kasus penyitaan tersebut pertama kali diungkap oleh majalah berbahasa Prancis Le Vif dan kemudian dibenarkan oleh kantor Perdana Menteri Wallonia, Adrien Dolimont.
Menurut laporan itu, pada 9 Oktober, kabinet Dolimont menerima informasi dari situs berita Swiss Heidi.news yang mengungkap bahwa empat peti berisi peralatan sensitif milik perusahaan Swiss, Swissto12, telah dikirim dari Bandara Zurich menuju Liege pada 7 Oktober.
Baca Juga: Lebih dari 9.250 Warga Palestina Masih Ditahan di Penjara Israel
Kargo tersebut dikabarkan berisi antena dan komponen frekuensi radio yang ditujukan untuk perusahaan pertahanan Israel, Elbit Systems. Barang-barang itu dijadwalkan untuk transit di Belgia hingga 13 Oktober. Namun, sebelum sempat diteruskan ke Israel, pihak bea cukai dan pemerintah Wallonia menghentikan pengiriman tersebut.
Dalam laporan yang disusun pada akhir Oktober, disebutkan bahwa “sejumlah unsur” dalam kargo itu “memang dapat dikategorikan sebagai peralatan militer.”
Bendera Uni Eropa terlihat di markas besar Komisi Eropa di Brussel, Belgia (23/5/2025). (ANTARA)
Selain itu, laporan juga menjelaskan bahwa izin ekspor seharusnya diperoleh dari otoritas Swiss sebelum pengiriman, dan karena kargo melewati wilayah Belgia, maka izin transit dari Wallonia juga diperlukan. Namun, kedua dokumen izin itu tidak ditemukan.
Baca Juga: Israel Terus-menerus Langgar Gencatan Senjata
Menanggapi hal tersebut, Perdana Menteri Wallonia Adrien Dolimont menegaskan bahwa pemerintahnya “tidak memberikan izin ekspor senjata yang dapat memperkuat kapasitas militer angkatan bersenjata” dan menambahkan bahwa pihaknya akan tetap “sangat waspada” terhadap setiap pengiriman serupa yang ditujukan ke Israel maupun wilayah pendudukan.
Dolimont juga telah memerintahkan petugas bea cukai untuk terus menahan kargo tersebut dan memperketat pengawasan terhadap semua pengiriman yang berasal dari atau menuju Israel yang melintasi wilayah Wallonia.
Kasus ini menyoroti ketegasan Belgia, khususnya pemerintahan regional Wallonia, dalam memastikan tidak ada aliran peralatan militer ke zona konflik yang dapat melanggar kebijakan kontrol ekspor senjata Eropa.
Ilustrasi senjata rudal/ist