Ntvnews.id, Jakarta - Indonesia kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional setelah dinobatkan sebagai Juara Umum dalam ajang Migrant Arirang Multicultural Festival (MAMF) 2025 yang digelar di Changwon, Gyeongnam, Korea Selatan.
Ajang yang sekaligus menandai perayaan ke-20 penyelenggaraan MAMF ini menjadi momen bersejarah bagi kontingen Merah Putih. Indonesia berhasil meraih juara di seluruh kategori yang dilombakan, yaitu Parade Budaya, Usaha Kecil dan Menengah (UKM), serta Tarian, mengungguli 20 negara peserta lainnya dalam festival yang berlangsung selama tiga hari.
Koordinator delegasi Indonesia, Chang Ik Hwan, mengungkapkan rasa bangganya atas capaian tersebut.
Lihat postingan ini di Instagram
“Indonesia berhasil menjadi juara di semua kategori Parade Budaya, UKM, dan Tarian. Ini momentum yang sangat membanggakan karena mampu mengungguli 20 negara lain,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu 29 Oktober 2025, dilansir TVRI.
Tahun ini, MAMF digelar di Taman Budaya Yongji dan Seongsan Art Hall, Kota Changwon. Kontingen Indonesia beranggotakan 43 delegasi, termasuk tim galeri dan akademi wastra yang dipimpin oleh Maissy Chang. Mereka menampilkan karya dan pertunjukan budaya bersama talenta seperti Ndia Tjoa, Andina, dan Rafsanklyle sebagai model kostum nasional, serta penari dari Belantara Budaya Indonesia dan Sanggar Kirana Budaya.
Perwakilan UKM Indonesia juga turut berpartisipasi, di antaranya Rumah Batik Palbatu, PLN, Seroja, Kudung, dan Damakara.
Baca Juga: Di Sela KTT APEC 2025, Presiden Prabowo dan Presiden Lee Gelar Pertemuan Bilateral
Dalam parade budaya, Indonesia tampil memukau dengan tema “Bhinneka Tunggal Ika”, diiringi lagu daerah Sinanggar Tulo asal Sumatera Utara. Sebanyak 60 peserta menari kompak menampilkan keragaman budaya Nusantara yang memikat perhatian dewan juri.
Menurut Ernia Apriliawanti, pimpinan Redberry Wedding dan MUA yang terlibat dalam persiapan tim, penampilan tahun ini menghadirkan kolaborasi unik.
“Delegasi Indonesia mengenakan kostum nasional bertema Indonesia Timur, diikuti tim tari, serta busana pengantin nasional yang dikenakan oleh para diaspora. Penampilan ditutup dengan atraksi reog Ponorogo dari paguyuban pekerja migran Indonesia di Korea,” jelasnya.
Kolaborasi antara diaspora dan pekerja migran Indonesia di Korea, yang dikoordinasikan oleh Indonesia Gyeongnam Center Korea, menjadi inovasi utama dalam keikutsertaan tahun ini.
Festival ditutup dengan pengumuman pemenang, di mana Indonesia resmi dinobatkan sebagai Juara Pertama MAMF ke-20. Suasana semakin meriah saat Joy Tobing menutup acara di panggung utama dengan lagu Karena Cinta dan Nobody dalam versi bahasa Korea dan Inggris, membuat seluruh penonton ikut bernyanyi dan bergoyang bersama.
“Suara merdu Joy Tobing benar-benar menjadi penutup sempurna acara malam itu,” ungkap Budi Dwi Hariyanto, Founder Rumah Batik Palbatu yang turut berpartisipasi dalam kategori UKM.
Bikin Bangga! Indonesia Juara Pertama Parade Budaya di Korea Selatan (Tangkapan Layar)