Menteri P2MI: Myanmar Bukan Termasuk Negara Tujuan Penempatan Kerja

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 29 Okt 2025, 17:25
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Mukhtarudin Mukhtarudin (NTVNews.id/ Adiansyah)

Ntvnews.id, JakartaMenteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin, menegaskan bahwa Myanmar tidak termasuk dalam daftar negara tujuan penempatan tenaga kerja.

Pernyataan ini disampaikan menyusul meningkatnya laporan pekerja migran ilegal yang terjebak dalam praktik penipuan lintas negara.

"Myanmar juga bukan termasuk negara tujuan penempatan. Jadi, karena ada operasi militer di Myanmar, yang mereka (WNI 26 orang) kerja scammer-scammer akhirnya 'kan lari ke Thailand," katanya di Balai Kota Jakarta, Rabu, 29 Oktober 2025.

Baca Juga: Menteri P2MI Ketemu Pramono di Balai Kota

Mukhtarudin menjelaskan bahwa P2MI bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), serta BP2MI dalam Satgas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) untuk melindungi dan memulangkan warga negara Indonesia yang menjadi korban.

Mukhtarudin dan Pramono Anung <b>(NTVNews.id/ Adiansyah)</b> Mukhtarudin dan Pramono Anung (NTVNews.id/ Adiansyah)

Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah tergiur dengan tawaran

kerja di luar negeri yang beredar di media sosial, terutama di negara yang tidak terdaftar sebagai negara penempatan resmi.

"Kalau mau, kalau mau cari tahu, silakan kunjungi ke SISKOP2MI. Di situ ada jelas negara mana yang menjadi negara penempatan, perusahaan apa yang penyalurnya, ada di kita datanya," jelas dia.

Baca Juga: Ratusan Orang Kabur dari Pusat Penipuan di Myanmar ke Thailand Usai Penggerebekan Militer

Mukhtarudin menambahkan, pemerintah telah menangani 26 warga Indonesia yang bekerja secara ilegal di Myanmar. Mereka telah dipulangkan dengan dukungan Kementerian Luar Negeri dan BP2MI.

"Tapi prinsipnya, yang di Myanmar 26 orang, sekarang sudah ditangani juga oleh, 26 orang, ya, oleh Kementerian Luar Negeri dan bersama kami, BP2MI. Prinsipnya mereka yang berangkat secara ilegal, kita pulangkan, ya, kita pulangkan. Enggak mau pulang, ya kita paksa pulang, ya," tutupnya.

x|close