KA Purwojaya Anjlok di Bekasi, KAI Minta Maaf dan Pastikan Penanganan Cepat di Lapangan

Ntvnews.id, Jakarta - Kereta Api Purwojaya dengan relasi Jakarta Gambir–Cilacap anjlok di dekat Stasiun Kedunggedeh, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Sabtu, 25 Oktober 2025, sekitar pukul 14.25 WIB. Informasi awal disampaikan oleh akun Instagram @info_karawang yang melaporkan insiden tersebut dengan menyebutkan lokasi kejadian dan status sebagai "info awal" yang masih menunggu pembaruan resmi.

Tak lama berselang, PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengonfirmasi kejadian tersebut melalui akun resmi X (Twitter) @KAI121. Dalam unggahan itu, pihak KAI menyampaikan bahwa “telah terjadi anjlokan pada KA Purwojaya (KA 58F) di emplasemen Stasiun Kedunggedeh, Jawa Barat, pada Sabtu, 25 Oktober 2025 pukul 14.25 WIB.”

Akibat peristiwa tersebut, perjalanan KA Purwojaya untuk sementara belum dapat diberangkatkan.

"Petugas masih melakukan pengecekan dan penanganan di lapangan,” tulis KAI dalam keterangan resminya.

Baca Juga: Hekrafnas 2025, Kawendra : National Activation Pekan Belanja Ekraf di 20 Area Se-Indonesia

Lebih lanjut, PT KAI menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pengguna jasa atas gangguan dan keterlambatan perjalanan yang terjadi akibat kondisi ini.

"Petugas di lokasi terus berupaya agar perjalanan kereta dapat kembali normal dan memastikan keamanan perjalanan bagi seluruh penumpang,” ujar pihak KAI.

KAI menegaskan bahwa keselamatan penumpang menjadi prioritas utama. Mereka juga berjanji akan memberikan informasi lanjutan mengenai perkembangan proses penanganan di lapangan.

Baca Juga: Panel ACP Gedung di Medan Merdeka Barat Jakarta Runtuh Akibat Angin Kencang

"Informasi lebih lanjut dan perkembangan penanganan akan disampaikan pada kesempatan berikutnya. Terima kasih atas pengertian dan perhatiannya,” tulis pernyataan resmi itu.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai adanya korban dalam insiden tersebut. Petugas dari PT KAI bersama aparat terkait masih berada di lokasi untuk memastikan kondisi jalur dan rangkaian kereta agar operasional dapat kembali normal secepatnya.