Preskom NT Corp di Minerba Convex 2025: Indonesia Pasti Makmur Jika Semua Tambang Kita Dihilirisasi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Okt 2025, 20:30
thumbnail-author
Ramses Manurung
Penulis & Editor
Bagikan
Presiden Komisaris NT Corp Nurdin Tampubolon Presiden Komisaris NT Corp Nurdin Tampubolon

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Komisaris NT Corp Nurdin Tampubolon menyambut antusias event Minerba Convention and Exhibition atau Minerba Convex 2025 untuk mendukung program Presiden Prabowo Subianto di bidang hilirisasi dan meningkatkan pendapatan negara.

Nurdin juga menekankan pentingnya pemerintah membuat regulasi yang jelas dan mendukung para pengusaha dalam memaksimalkan hilirisasi Indonesia.

Hal itu disampaikan Nurdin Tampubolon dalam wawancara bersama jurnalis Nusantara TV Ellen Gracia di booth Nusantara TV di ajang Minerba Convex 2025 di Jakarta Convention Center.

Menurut Nurdin, Minerba Convex 2025 merupakan event yang baik. Para pengusaha sangat antusias begitu juga dengan pemerintah-pemerintah daerah yang turut hadir. Bahkan di hari pertama saja jumlah pengunjung yang hadir mencapai 6 ribu orang. Acaranya juga dikemas menarik dengan adanya forum diskusi dalam mencapai satu tujuan bagaimana peningkatan produktifitas dari minerba itu untuk peningkatan pendapatan negara.

"Jadi targetnya yang saya lihat adalah mendukung program Prabowo Subianto di bidang hilirisasi dan bagimana meningkatkan pendapatan negara dan juga mengurangi ketergantungan daripada pengelolaan minerba kita itu ke luar," kata Nurdin Tampubolon.

Karenanya, kata Nurdin, kemampuan domestik perlu ditingkatkan. Mengingat pendapatan negara bukan pajak dari minerba itu cukup besar. Pada tahun 2024 bisa mencapai sampai 600 triliun. Dan ini yang perlu ditingkatkan.

"Apalagi kalau hilirisasinya benar-benar terjadi sampai dengan produk end productnya yang di Indonesia. Ini peningkatan kita itu dari nikel saja. Belum lagi dari produk-produk lain, seperti bauksit timah dan lain sebagainya. Mungkin sudah cukup peningkatan pendapatan negara dari situ saja bisa menutup APBN kita tiap tahun," ujarnya.

Nurdin menekankan pentingnya keseriusan dalam melakukan hilirisasi.

Ia berharap ke depan Indonesia sudah memiliki teknologi sendiri untuk memaksimalkan hilirisasi.

Presiden Komisaris NT Corp Nurdin Tampubolon Presiden Komisaris NT Corp Nurdin Tampubolon

"Jadi teknologinya itu kita bisa berbarengan sementara dengan yang punya teknologi. Atau kolaborasi dengan mereka. Tetapi akhirnya kita harus memiliki teknologi sendiri," tuturnya.

Baca juga: Arsari Tambang Luncurkan Envirotin, Timah Ramah Lingkungan untuk Dukung Transisi Energi Bersih

Nurdin berpandangan kalau pemerintah berpihak kepada pengembangan kemampuan lokal dalam hal ini adalah para praktisi-praktisi dan juga akademisi dan juga para engambil kebijakan di parlemen dalam mendukung hilirisasi. Hasinya Indonesia pasti akan sangat-sangat makmur.

"Kalau kita bisa menghilirisasi semua daripada hasil hasil tambang kita," tandasnya.

Berbicara soal regulasi dan tata kelola dalam industri minerba, menurut Nurdin masih perlu peningkatan dan perbaikan. Masih perlu melakukan analisa-analisa termasuk dukungan daripada kemampuan lokal yang masih mengandalkan dana dari luar.
Atau kemampuan daripada korporasi-korporasi yang dari luar.

"Sehingga karena kita lemah di bidang pendanaan akhirnya mereka yang mengatur seluruhnya. Tata kelola daripada minerba kita itu untuk hilirisasinya. Jadi tidak sepenuhnya di tangan kita hilirisasi," ucapnya.

Nurdin menyebut pendapatan negara pendapatan dari satu korporasi yang paling besar itu adalah dari hilirisasinya. Bukan dari tambangnya.

"Dari tambangnya its ok. Tetapi yang paling penting adalah bagaimana end productnya. Karena itu bernilai tambah. Ratusan bahkan ribuan kali daripada row materialnya," paparnya.

Untuk itu, sambung Nurdin, ke depan Indonesia harus masuk di hilirisasi sampai end priduct. Apapun hambatannya harus diperbaiki semua. Mulai daripada unsur unsur teknologinya, unsur unsur finansialnya. Karena Indonesia punya row material contohnya nikel. Indonesia punya pasar produk.

"Pasar produk kita apa. Manusia kita 280 juta. Kalau electric vehicle kita impor sampai 1 juta 200 ribu unit mobil yang masuk ke Indonesia dari luar setiap tahun. Kenapa tidak kita produksi saja? Kalau itu bisa kita lakukan. Wah, Indonesia ini kaya raya," ujarnya.

"Jadi kalau kita lakukan itu. Anak cucu kita akan mendapatkan manfaat yang wajar terhadap karunia Tuhan yang memberikan sumber daya alam yang kaya," lanjutnya.

"Yang kedua adalah bangsa Indonesia akan sejajar dengan bangsa bangsa lain sejahtera. Dan semua nanti apa yang dikatakan oleh Presiden, Indonesia maju, Indonesia pintar, Indonesia sejahtera, Indonesia makmur. Pada tahun 2045 Indonesia Emas itu akan bisa kita capai dengan hilirisasi ini dengan tata kelola yang lebih baik. Dengan memanfaatkan teknologi angsa sendiri. Yang sudah hidup dan berdaya saing," pungkasnya.

x|close