Pramono Anung (Ntvnews.id/ Adiansyah)
Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah mempertimbangkan kemungkinan kenaikan tarif layanan Transjakarta dan moda transportasi umum lainnya.
Langkah ini menjadi salah satu opsi setelah Dana Bagi Hasil (DBH) dari pemerintah pusat untuk DKI Jakarta mengalami pemangkasan hingga Rp15 triliun.
Baca Juga: Ragunan Buka Sampai Malam, Pramono Larang Kendaraan Pribadi Masuk
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menjelaskan bahwa pihaknya masih melakukan kajian mendalam sebelum mengambil keputusan. Ia menegaskan, keputusan apapun terkait penyesuaian tarif akan diumumkan setelah hasil evaluasi rampung.
Pramono Anung dan Purbaya (NTVNews.id/ Adiansyah)
"Mengenai kenaikan (tarif Transjakarta dan transum), itu kan saya sampaikan sebelum DBH-nya dipotong. Nah, sekarang ini kami belum memutuskan apa pun, akan melakukan kajian," kata Pramono di Jakarta, Jumat, 10 Oktober 2025.
Baca Juga: Pramono Hadiri Rakornas Inspektorat, Dorong Kemandirian Fiskal Daerah
Menurutnya, tarif transportasi umum di Jakarta saat ini tergolong paling terjangkau dibandingkan kota-kota penyangga di sekitarnya. Meski begitu, Pemprov tetap mempertimbangkan keseimbangan antara kemampuan fiskal daerah dan pelayanan publik.
"Walaupun saya belum memutuskan, nanti akan disampaikan," pungkas Pramono Anung.
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
