Ntvnews.id, Manado - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk tetap tenang setelah gempa berkekuatan magnitudo 7,6 mengguncang wilayah barat laut Pulau Karatung, Kecamatan Nanusa, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, pada Jumat, 10 Oktober 2025, pukul 08.43 WIB.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado, Muhammad Zulkifli, menjelaskan bahwa pusat gempa sebenarnya lebih mengarah ke wilayah Mindanao, Filipina.
“Terkait gempa Karatung lebih ke Mindanao, Filipina. Meski begitu, BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami dengan status waspada untuk wilayah Sulawesi Utara dan sekitarnya,” kata Zulkifli di Manado.
Ia menuturkan, lokasi gempa berada sekitar 287 kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Kepulauan Talaud. Menurut dia, status waspada menunjukkan potensi ketinggian tsunami berada di bawah 0,5 meter.
Baca Juga: BMKG: Tsunami 5–7 Sentimeter Terdeteksi di Talaud Usai Gempa Laut Filipina
“Kalaupun terjadi, maka daerah-daerah terdampak yaitu Kabupaten Kepulauan Talaud yang posisinya dekat dengan lokasi gempa, kemudian Kabupaten Minahasa Utara, Kota Bitung serta Kota Manado,” ujarnya menjelaskan.
Zulkifli menambahkan, BMKG akan terus memperbarui informasi peringatan dini tsunami akibat gempa tersebut. “Warga diharapkan tetap tenang, tetap waspada dan tidak terpengaruh dengan informasi-informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” katanya.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar terus memantau informasi resmi dari BMKG. Zulkifli menegaskan, karena pusat gempa cukup jauh, efeknya terhadap wilayah Indonesia, terutama Sulawesi Utara, kemungkinan akan kecil. “Masyarakat sebenarnya tidak perlu khawatir, karena gempanya jauh dan efeknya untuk Indonesia terlebih ke Sulawesi Utara dalam beberapa jam kemudian, itu pun kalau terjadi. Semoga sih nggak terjadi, apalagi statusnya waspada,” ujarnya.
(Sumber: Antara)