Ntvnews.id, Tirana - Seorang hakim di Albania meninggal dunia setelah seorang pria melepaskan tembakan di tengah jalannya persidangan di Pengadilan Banding ibu kota, Tirana.
Menurut keterangan pejabat setempat, Hakim Astrit Kalaja menghembuskan napas terakhir saat dilarikan ke rumah sakit. Dua orang lainnya yang terlibat dalam sidang sengketa properti, yakni seorang ayah dan anak, juga mengalami luka tembak namun dalam kondisi stabil dan tidak mengancam jiwa.
Dikutip dari BBC, Rabu, 8 Oktober 2025, pihak kepolisian telah berhasil menangkap pelaku penembakan, seorang pria berusia 30 tahun yang diidentifikasi dengan inisial E Sh. Media lokal Albania melaporkan bahwa pria tersebut bernama Elvis Shkëmbi.
Perdana Menteri Albania, Edi Rama, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga almarhum hakim Kalaja dan menegaskan bahwa “aksi kriminal terhadap hakim ini jelas membutuhkan respons hukum paling keras terhadap pelaku.” Ia juga menyerukan peningkatan keamanan di seluruh pengadilan serta pemberlakuan hukuman yang lebih berat terhadap kepemilikan senjata ilegal.
Sementara itu, pemimpin oposisi dari Partai Demokratik, Sali Berisha, menilai insiden ini sebagai tragedi besar yang belum pernah terjadi selama lebih dari tiga dekade.
Baca Juga: Ini Motif Penembakan Pria di OKI Hingga Tewas Gegara Sakit Hati
Ia mengatakan bahwa pembunuhan tersebut merupakan kasus pertama dalam 35 tahun terakhir di mana seorang hakim tewas “saat menjalankan tugas.” Menurutnya, kejadian ini menjadi “hari refleksi mendalam bagi seluruh masyarakat Albania.”
Berdasarkan laporan media lokal, penembakan terjadi karena pelaku diduga tidak terima dengan kemungkinan kekalahan dalam perkara sengketa properti yang sedang disidangkan. Polisi juga menangkap paman pelaku serta seorang petugas keamanan pengadilan terkait insiden tersebut.
Jaksa Agung Albania, Olsian Çela, menekankan bahwa keamanan bagi para hakim harus diperkuat “dalam segala aspek.” Ia menambahkan, “Selain kehilangan satu nyawa dan melukai dua orang lainnya, peristiwa ini mengguncang fondasi keadilan dan sistem hukum itu sendiri.”
Baca Juga: Menlu RI Yakin Peru Serius Tangani Penembakan Staf KBRI Lima
Kasus penembakan terhadap hakim di ruang sidang memang tergolong jarang, meski bukan yang pertama kali terjadi. Sekitar satu dekade lalu, seorang hakim di Palace of Justice Milan, Italia, juga tewas ditembak oleh terdakwa dalam kasus kebangkrutan.
Hakim Astrit Kalaja diketahui memiliki pengalaman panjang di dunia hukum, dengan karier lebih dari 30 tahun sebagai pengacara sebelum menjabat di Pengadilan Banding Tirana sejak 2019.
Menurut pemantauan regional yang didukung PBB, Albania mencatat tingkat insiden senjata api tertinggi di kawasan Balkan dalam enam bulan pertama tahun 2025 yang berkaitan dengan sengketa publik, yakni 43 kasus dari total 213 insiden senjata api.
Meskipun demikian, jumlah tersebut masih lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu serta lebih sedikit dibandingkan dengan kasus serupa di Kosovo, Montenegro, dan Bosnia-Herzegovina pada paruh pertama tahun ini.