Garuda Indonesia Mulai Angkut Pulang Ribuan Artefak dan Fosil Bersejarah dari Belanda ke Tanah Air

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Okt 2025, 06:43
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Adiantoro
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Pesawat maskapai Garuda Indonesia. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal) Ilustrasi - Pesawat maskapai Garuda Indonesia. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Sejumlah benda bersejarah milik Indonesia yang selama ini tersimpan di Belanda akhirnya mulai dipulangkan ke Tanah Air. Pengangkutan benda-benda bersejarah tersebut dilakukan menggunakan pesawat Garuda Indonesia.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, melalui unggahan di akun Instagram resminya menyampaikan bahwa penerbangan Garuda Indonesia GA-89 rute Amsterdam–Jakarta (AMS–CGK) telah membawa pulang sejumlah artefak bersejarah Indonesia.

“Sebagai maskapai pembawa bendera bangsa, kami merasa terhormat dapat menjadi bagian dari momen bersejarah ini—memulangkan kembali bagian dari warisan bangsa kepada rakyat Indonesia. Kami berharap kehadiran @garuda.indonesia dalam misi bersejarah ini dapat terus memperkuat peran kami, tidak hanya sebagai penghubung antarkota dan antarnegara, tetapi juga sebagai penjembatan nilai luhur bangsa untuk generasi mendatang,” ujarnya.

Langkah pemulangan artefak ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Belanda beberapa waktu lalu. Dalam pertemuannya dengan Raja Belanda Willem-Alexander di Istana Huis ten Bosch, Den Haag, Prabowo berhasil mencapai kesepakatan untuk mengembalikan sekitar 30 ribu fosil dan artefak Jawa, termasuk fosil ‘manusia Jawa’ yang diambil pada masa kolonial.

“Presiden Prabowo bersama Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima berdiskusi mengenai berbagai isu penting, termasuk penguatan hubungan bilateral kedua negara di berbagai bidang strategis,” kata Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya melalui akun Instagram Sekretariat Kabinet, Jumat, 26 September 2025.

Baca Juga: Prabowo Apresiasi Raja Belanda Sepakati Pengembalian 30 Ribu Artefak ke Indonesia

“Salah satu agenda penting yang dibahas adalah komitmen Pemerintah Belanda untuk melakukan proses pengembalian 30 ribu benda dan artefak Jawa bersejarah milik Indonesia,” lanjutnya.

Pemerintah Belanda secara resmi mengumumkan akan mengembalikan lebih dari 28 ribu fosil dari Koleksi Dubois, yang mencakup sejumlah tulang ‘manusia Jawa’ — fosil pertama Homo erectus yang diketahui dan merupakan nenek moyang Homo sapiens.

“Atas permintaan Indonesia, Belanda akan mengembalikan lebih dari 28 ribu fosil dari koleksi Dubois,” ujar pernyataan resmi pemerintah Belanda. Koleksi ini dinamai berdasarkan antropolog Belanda Eugene Dubois, yang menemukan fosil tersebut di Pulau Jawa pada tahun 1891 saat Indonesia masih berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda.

Menurut pemerintah Belanda, “Koleksi ini merupakan sumber daya penting dalam penelitian evolusi manusia.”

Selain fosil, Menteri Kebudayaan Fadli Zon juga mengonfirmasi bahwa beberapa artefak penting seperti keris Naga Siluman milik Pangeran Diponegoro akan turut dikembalikan.

Baca Juga: Geger Turis Bawa Kabur Artefak Bersejarah Pakai Skuter

“Kita dengan menerima artefak-artefak penting, fosil, dan kita juga terus melakukan repatriasi benda-benda bersejarah kita, termasuk keris-keris dari tokoh-tokoh pahlawan nasional kita, ada keris Teuku Umar nanti yang rencananya akan kembali, keris dari Diponegoro yang Naga Siluman masih ada di sana,” ujar Fadli Zon di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Fadli menambahkan bahwa artefak yang dibawa pulang tersebut akan dipamerkan di Museum Nasional Indonesia. “Rencananya akan kita ekshibit di Museum Nasional,” katanya.

Kabar pengembalian benda pusaka itu mendapat sambutan positif dari Rahadi Saptata Abra, keturunan keenam Pangeran Diponegoro sekaligus Ketua Paguyuban Trah Pangeran Diponegoro (Patrapadi).

“Ya kami dari keluarga sih kalau memang itu benar-benar peninggalan Pangeran Diponegoro sangat menyambut baik ya kepulangan itu,” ujarnya saat dihubungi, Kamis, 2 Oktober 2025.

Abra berharap agar pemerintah menjaga dan merawat pusaka tersebut dengan baik. “Dan kalau sisi kami, kalau sudah dipulangkan negara supaya dipelihara negara dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai dipindah ke sini malah jadi tidak karuan,” katanya.

Ia juga berharap keris tersebut bisa menjadi warisan edukatif bagi generasi penerus bangsa. “Dan bisa dilihat oleh anak cucu kita bahwa ini dulu adalah peninggalan-peninggalan dari Pangeran Diponegoro dan pahlawan lainnya,” ucapnya.

x|close