Ntvnews.id, Jakarta - Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Tipideksus) Bareskrim Polri memberikan asistensi dalam penanganan dugaan keracunan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini dilakukan bersama polda jajaran untuk memastikan keamanan pangan dan mencegah kasus serupa terjadi kembali.
"Kami melakukan asistensi proses penanganannya supaya kami bisa dapatkan fakta untuk keamanan pangan itu sendiri," kata Direktur Tipideksus Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Polisi Helfi Assegaf di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis, 25 September 2025.
Asistensi meliputi pengecekan proses penjagaan keamanan makanan yang akan disajikan, mulai dari hulu hingga hilir.
Baca Juga: Kabareskrim Tanggapi Permintaan GNB Soal Pembebasan Aktivis
"Nanti dari hasil pengecekan dan asistensi itu, tentunya muaranya memberikan rekomendasi kepada pemerintah terutama kepada penyelenggara MBG itu sendiri," katanya.
Dittipideksus Bareskrim Polri telah mengunjungi sejumlah daerah untuk memberikan asistensi, termasuk Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.
Pada Rabu, 24 September 2025, tim penyidik Bareskrim Polri meninjau dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Banggai Kepulauan usai insiden dugaan keracunan program MBG.
"Kami mendampingi tim Bareskrim yang datang langsung untuk melihat kondisi di lokasi," ujar Kapolres Banggai Kepulauan Ajun Komisaris Besar Polisi Ronaldus Karurukan.
Baca Juga:
Tim yang dipimpin Penyidik Tindak Pidana Madya Tingkat II dari Dittipideksus Bareskrim Polri Komisaris Besar Polisi Afrisal tiba di lokasi untuk melakukan pemeriksaan lapangan sekaligus mengumpulkan data serta informasi terkait kasus tersebut.
Kapolres menyebut pihaknya mendampingi penyidik dalam peninjauan menyeluruh di dapur SPPG, yang diduga menjadi sumber tempat makanan diolah.
Tim penyidik juga berdialog dengan karyawan Badan Gizi Nasional (BGN) serta memeriksa setiap ruangan di dapur untuk mengidentifikasi potensi penyebab kejadian.
Sementara itu, data Rumah Sakit Trikora Salakan mencatat sebanyak 335 siswa mengalami gejala sakit perut dan mual setelah mengonsumsi makanan pada hari kejadian, Rabu, 17 September 2025.
Baca Juga: Bareskrim Tetapkan 9 Tersangka Dalam Kasus Sindikat Pembobolan Bank
Kapolres menegaskan status kasus ini masih dalam proses penyelidikan, dan tim terus berupaya mengumpulkan bukti yang kuat.
(Sumber: Antara)