Badan Geologi: 37 Kali Gempa di Gunung Lewotobi Laki-laki

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Sep 2025, 20:29
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Gunung Lewotobi Laki-laki terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Gunung Lewotobi Laki-laki terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). (ANTARA)

Ntvnews.id, Labuan Bajo - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melaporkan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT, masih tinggi dengan tercatat 37 kali gempa letusan pada periode pengamatan 22 hingga 23 September 2025 pukul 12.00 WITA.

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menjelaskan bahwa gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut tebal. “Pada periode 22-23 September 2025 pukul 12.00 WITA gunung api tampak jelas hingga tertutup kabut dengan intensitas tebal,” katanya dalam keterangan resmi di Labuan Bajo, Selasa, 23 September 2025.

Ia menyampaikan laporan khusus perkembangan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki yang masih berada pada Level IV (Awas). Wafid menambahkan, pada periode itu teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal, dengan tinggi sekitar 50–100 meter dari puncak.

Baca Juga: Badan Geologi: 150 Juta Warga Indonesia Tinggal di Kawasan Rawan Gempa

“Cuaca umumnya cerah hingga berawan, dengan angin lemah ke arah barat daya, barat, dan barat laut,” ujarnya.

Selain 37 kali gempa letusan, tercatat pula satu kali gempa guguran, 19 kali gempa hembusan, satu kali gempa tremor harmonik, 17 kali gempa tremor non-harmonik, sembilan kali gempa low frekuensi, empat kali gempa vulkanik dalam, dan empat kali gempa tektonik jauh.

Wafid menuturkan, kegempaan masih didominasi oleh gempa letusan, gempa hembusan, dan gempa low frekuensi yang mencerminkan pergerakan fluida magmatik ke permukaan. Real-time Seismic Amplitude Measurement (RSAM) juga menunjukkan peningkatan fluktuatif dengan kecenderungan tetap tinggi.

“Kondisi ini menegaskan bahwa suplai magma masih aktif, meskipun intensitas letusan tampak lebih variatif. Hal ini menandakan bahwa suplai magma masih aktif dan sistem gunung api berada dalam fase kritis dengan potensi erupsi yang berlanjut,” ujar Wafid.

Baca Juga: Badan Geologi Larang Daki Puncak Gunung Kerinci, Ini Alasannya

Ia menambahkan, dalam tiga hingga tujuh hari terakhir grafik tiltmeter masih menunjukkan pola inflasi yang konsisten, menandakan adanya tekanan dari intrusi magma dangkal. Pergerakan Global Navigation Satellite System (GNSS) juga menguatkan indikasi adanya deformasi.

“Kombinasi semua parameter ini mengindikasikan aktivitas vulkanik masih tinggi dan suplai magma ke permukaan masih berlangsung, sehingga potensi erupsi eksplosif maupun efusif tetap signifikan,” ungkap Wafid.

Berdasarkan analisis visual dan instrumental, aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki masih tergolong tinggi sehingga tingkat aktivitas tetap ditetapkan pada Level IV (Awas).

Wafid mengimbau masyarakat dan wisatawan agar tidak beraktivitas dalam radius enam kilometer dari pusat erupsi serta tujuh kilometer sektoral pada arah barat laut–timur laut. “Tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah. Masyarakat juga diminta untuk tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya,” katanya.

Baca Juga: Badan Geologi: 150 Juta Warga Indonesia Tinggal di Kawasan Rawan Gempa

(Sumber: Antara)

x|close