Maskapai Penerbangan Potong Gaji Pejabatnya Buntut Kasus Pilot Mabuk

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Sep 2025, 11:00
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Japan Airlines (JAL) pada Kamis (26/12/2024) mengumumkan serangan siber telah mengganggu sistem jaringan maskapai tersebut, menyebabkan keterlambatan hingga satu jam pada 14 penerbangan domestik dan memengaruhi sejumlah operasional penerbangan intern Japan Airlines (JAL) pada Kamis (26/12/2024) mengumumkan serangan siber telah mengganggu sistem jaringan maskapai tersebut, menyebabkan keterlambatan hingga satu jam pada 14 penerbangan domestik dan memengaruhi sejumlah operasional penerbangan intern (Antara)

Ntvnews.id, Tokyo - Maskapai Japan Airlines (JAL) mengambil langkah tegas menyusul serangkaian kasus pilot yang kedapatan mabuk sebelum penerbangan hingga menyebabkan ratusan penumpang terlantar dan jadwal penerbangan tertunda. Sebagai bentuk tanggung jawab, gaji para pejabat eksekutif dipotong.

Dilansir dari Japan Today, Jumat, 19 September 2025, maskapai mengumumkan pemotongan gaji terhadap 37 pejabat eksekutif, termasuk presiden dan seluruh anggota dewan direksi. Kebijakan itu disebut sebagai langkah pendisiplinan menyusul pelanggaran serius yang dilakukan pilot mereka.

Pekan sebelumnya, Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang menegur JAL dan meminta laporan ulang mengenai langkah pencegahan yang diambil.

Dalam pengumumannya, JAL menyebut gaji Presiden Mitsuko Tottori akan dipotong 30 persen selama dua bulan. Sementara itu, seorang eksekutif yang bertanggung jawab atas keselamatan serta seorang pejabat lain yang membawahi operasi penerbangan akan dipotong gajinya sebesar 20 persen selama satu bulan.

Baca Juga: Maskapai Pesawat Bakal Hapus Israel dari Daftar Tujuan Penerbangan

Selain itu, seluruh direktur dan pejabat eksekutif lainnya dikenakan pemotongan gaji sebesar 10 persen.

Langkah ini diambil setelah kasus terbaru pilot JAL mabuk yang memicu keterlambatan tiga penerbangan dari Hawaii ke Jepang hingga 18 jam. Sang kapten melanggar aturan keselamatan karena minum alkohol sehari sebelum penerbangan.

Pilot tersebut dijadwalkan terbang dari Honolulu menuju Bandara Internasional Chubu Centrair pada Kamis, 28 Agustus 2025. Namun, ia mengaku sakit di hari penerbangan dan kemudian mengaku mengonsumsi alkohol di hotel sehari sebelumnya.

Kasus serupa pernah terjadi pada April tahun lalu, ketika seorang kapten JAL diperingatkan polisi di Amerika Serikat akibat perilaku mengganggu karena mabuk di hotel. Pada Desember, dua pilot JAL yang dijadwalkan terbang dari Melbourne, Australia, ke Jepang juga gagal lolos tes alkohol pra-penerbangan, sehingga menyebabkan keterlambatan jadwal penerbangan.

x|close