Resmi Dilantik Sultan HB X, Ni Made Dwi Panti Wanita Pertama yang Jadi Sekda DIY

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Sep 2025, 19:30
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X melantik Ni Made Dwi Panti Indrayanti sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) DIY di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (16/9/2025). Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X melantik Ni Made Dwi Panti Indrayanti sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) DIY di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (16/9/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, melantik Ni Made Dwi Panti Indrayanti sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) DIY di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, pada Selasa, 16 September 2025.

Ni Made menjadi perempuan pertama yang menduduki posisi Sekda DIY, menggantikan Beny Suharsono yang telah pensiun.

"Yang mengusulkan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat). Kan prosesnya lelang (jabatan)," jelas Sri Sultan saat menjelaskan kelayakan Ni Made usai pelantikan.

Sultan menegaskan bahwa jabatan Sekda merupakan simpul pengendali birokrasi, yang menghubungkan visi gubernur dengan pelaksanaan operasional seluruh perangkat daerah. Menurutnya, keberhasilan pemerintahan daerah sangat bergantung pada kualitas seorang Sekda.

"Di DIY, peran ini semakin krusial karena status keistimewaan bukan hanya memberi ruang otonomi, tetapi juga menuntut tanggung jawab moral, meneguhkan nilai, menjaga warisan budaya, dan memastikan kemajuan yang tidak tercerabut dari akar," ujar Sultan.

Ia juga menekankan pentingnya transformasi birokrasi digital yang tidak hanya efisien, tetapi juga humanis. Pemda DIY telah menginisiasi transformasi melalui SPBE, digitalisasi pelayanan publik, dan integrasi data antarinstansi, yang menghasilkan Indeks Kematangan SPBE DIY dengan predikat "memuaskan" dan menempati peringkat kedua nasional.

"Dalam ekosistem birokrasi, Sekda adalah simpul. Jika simpulnya lemah, benang akan kusut. Jika simpulnya kokoh, kain akan terbentang utuh," tutur Sri Sultan.

Sultan juga menyinggung sejumlah isu strategis yang menjadi prioritas Sekda baru, mulai dari penanganan sampah, tata kelola Tanah Kas Desa (TKD), hingga percepatan infrastruktur Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).

Baca Juga: Sultan HB X Datangi Mapolda DIY di Tengah Aksi Massa

"Permasalahan sampah tetap menjadi kewenangan kabupaten/kota, namun Pemda DIY akan memfasilitasi. Begitu juga JJLS, harus ditopang dengan konektivitas utara-selatan agar benar-benar mendorong pertumbuhan ekonomi," jelasnya.

Ni Made sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro APSDA DIY, Kepala Dinas Perhubungan DIY, Pj. Bupati Kulon Progo, dan terakhir sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) DIY.

"Alhamdulillah, diberi amanah yang luar biasa. Pastinya tugasnya juga luar biasa berat, tapi saya yakin insyaAllah dengan kolaborasi dan sistem yang kuat itu bisa dijalankan dengan baik," ujar Ni Made.

Ia menekankan pentingnya kerja kolektif seluruh perangkat daerah agar program pembangunan berjalan sinergis. Menurut Ni Made, peran Sekda tidak bisa dijalankan sendiri tanpa dukungan instrumen kelembagaan, termasuk asisten dan perangkat daerah sebagai bagian dari support system.

Baca Juga: Bertemu Jokowi, Sultan HB X Sebut Tak Bahas Politik: Silaturahmi Saja

Terkait isu strategis, Ni Made menyoroti penanganan sampah yang mendesak. Ia menyebut Pemda DIY telah menjalin kerja sama dengan mitra internasional dari Korea, namun implementasinya baru bisa dimulai pada 2027.

"Menurut saya, itu waktu yang lama, padahal persoalan sampah di sini sudah mendesak. Kita akan coba duduk bersama, khususnya dengan pemerintah kota, untuk mencari langkah-langkah percepatan," ujarnya.

Selain sampah, Ni Made juga menyoroti pentingnya penguatan kemandirian fiskal daerah sejalan dengan target nasional pengentasan kemiskinan, yang dalam RPJPN ditetapkan mendekati 0 persen pada 2045.

"Kalau 2026 target 0 persen kemiskinan itu tidak mungkin, baik di DIY maupun secara nasional. Tapi bukan berarti kita tidak bekerja keras. Minimal kita bisa menekan hingga satu digit dengan cara mendorong peningkatan pendapatan masyarakat," tutur Ni Made.

Dengan posisi barunya, Ni Made berharap dapat menjalankan peran Sekda DIY secara maksimal melalui kolaborasi lintas sektor, khususnya dalam menangani isu strategis seperti pengelolaan sampah, tata kelola TKD, hingga pengentasan kemiskinan.

Selain pelantikan Ni Made, Sultan juga melantik sejumlah pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemda DIY, antara lain Srie Nurkyatsiwi sebagai Asisten Setda Bidang Administrasi Umum ria Nugrahadi sebagai Asisten Setda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Agus Mulyono sebagai Kepala Dinas Koperasi dan UKM Ariyanto Wibowo sebagai Kadisnakertrans DIY Cahyo Widayat sebagai Kepala Biro Hukum Setda DIY Bagas Senoadji sebagai Kasatpol PP DIY.

(Sumber: Antara)

x|close