Ntvnews.id, Jakarta - Bukan cuma pelajar, guru atau tenaga pendidik nantinya juga akan menerima Makan Bergizi Gratis (MBG). Ini merupakan perintah langsung Presiden Prabowo Subianto kepada Badan Gizi Nasional (BGN).
Walau begitu, belum bisa dipastikan kapan para guru akan mulai menerima MBG. Keputusan ini ditempuh karena faktor pertimbangan sosial.
"Betul, guru dan tenaga pendidik (dapat program makan bergizi gratis), arahan Presiden," ujar juru bicara BGN, Redy Hendra, kepada wartawan, Senin, 15 September 2025.
"Faktor guru dan tendik menjadi penerima manfaat adalah faktor pertimbangan sosial," imbuhnya.
Di samping itu, kata Redy, kader posyandu akan menerima manfaat dari program makan bergizi gratis. Tapi program untuk kader posyandu itu berbeda dengan guru.
"Kalau kader posyandu karena membantu pendistribusian MBG ke bumil, busui, dan balita, kader posyandu mendapatkan biaya operasional," jelasnya.
Baca Juga: Prabowo: Penerima Program MBG Tembus 23 Juta Orang per 28 Agustus 2025
Dapur untuk Makan Bergizi Gratis (MBG). (Foto: ANTARA/HO-Kementerian UMKM)
Sekretaris Badan Gizi Nasional Sarwono menjelaskan, perluasan penerima manfaat MBG dilakukan seiring peningkatan anggaran BGN pada 2026. Anggaran itu disebut meningkat tiga kali lipat.
"Seiring dengan adanya peningkatan anggaran BGN pada 2026, meningkat tiga kali lipat dari 2025, maka usulan pemberian MBG bagi guru sekolah dan relawan posyandu mendapat jatah makan bergizi gratis telah disetujui Presiden Prabowo Subianto," ujar Sarwono.
Sarwono mengungkapkan anggaran program MBG tahun ini mencapai Rp 71 triliun. Sementara untuk tahun 2026, anggarannya akan naik menjadi Rp 268 triliun.
"Ya ini sudah disetujui Bapak Presiden Prabowo Subianto sehingga guru dan relawan posyandu tetap dapat MBG, sehingga menjadi pedoman kegiatan bagi SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) di daerah setempat," tandasnya.