Bocah 13 Tahun Tewas Dibunuh Teman Gara-Gara Saling Ejek Orang Tua

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Agu 2025, 10:57
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Penganiayaan. Ilustrasi - Penganiayaan. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Seorang bocah berusia 13 tahun bernama Muhammad Ilham ditemukan tewas di Desa Sekip, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Belakangan terungkap, kematiannya bukan kecelakaan lalu lintas seperti dugaan awal, melainkan akibat pembunuhan keji yang dilakukan oleh teman-temannya sendiri.

Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang, Kompol Risqi Akbar menjelaskan, polisi menangkap empat tersangka, yakni DB (15), AS (18), DRH (15), dan MH (20). Sementara seorang pelaku lain berinisial A masih buron.

"Peristiwa itu terungkap pada Minggu (13/4) pukul 07.00 WIB. Mulanya polisi menerima informasi dari orang tua korban bahwa Ilham tewas karena kecelakaan lalu lintas saat mengendarai sepeda motor Honda Supra X di lokasi kejadian," ujarnya, Rabu, 20 Agustus 2025. 

Namun hasil penyelidikan berbeda. Tim Satlantas menemukan bahwa penyebab kematian Ilham adalah pendarahan di rongga kepala akibat pukulan benda tumpul. Karena itu, kasus kemudian diambil alih oleh Satuan Reskrim.

Saat diinterogasi, DRH mengaku tidak bertindak sendiri. Ia menyebut pembunuhan dilakukan bersama empat tersangka lainnya. Motifnya pun sangat sepele, berawal dari rasa sakit hati DB terhadap korban.

"Dalam pemeriksaan, DRH mengaku melakukan aksi kejinya bersama empat temannya. Sebab DB sakit hati ke korban dimana korban sering mengejek orang tuanya," kata Risqi.

DB kemudian mengajak teman-temannya untuk menghabisi Ilham. Mereka mengetahui korban akan melintas di Jalan Kebun Sayur, Desa Sekip, pada Sabtu, 12 Agustus 2025 malam. Sekitar pukul 23.00 WIB, korban yang berboncengan tiga dengan dua temannya dihentikan oleh MH.

"MH berkata kau yang namanya Ilham 'korban menjawab iya bang, kenapa rupanya' setelah mendengar itu adalah korban ilham, tersangka HM langsung memukul wajah dan dada korban dengan sekuat tenaga sehingga korban terjatuh," ungkap Risqi.

Begitu korban jatuh, DRH menutup mulutnya agar tidak berteriak, sementara dua teman Ilham berhasil kabur. Setelah kondisi korban melemah, para pelaku menyeretnya ke semak-semak. Sepeda motor korban kemudian disembunyikan oleh A agar tidak mencurigakan.

"Tersangka MH memerintahkan tersangka DRH untuk mengecek korban, dan tersangka DRH mengecek nadi leher dan menampar pipi korban dan berkata 'masih gerak'," tutur Risqi.

"Rincian penganiayaan, AS membacok korban dengan samurai 2 kali, tersangka DB memukul wajah korban serta mematahkan tangan kiri korban, tersangka A berperan membawa sebongkah batu koral dan menghantamkannya ke korban," papar Risqi.

Setelah memastikan korban tak berdaya, para pelaku membawa tubuh Ilham ke dekat sumur untuk dimandikan. Mereka bahkan berusaha menghapus jejak kejahatan agar kematian Ilham terlihat seperti kecelakaan lalu lintas.

"Setelah itu tersangka MH, membawa sepeda motor korban dengan kecepatan tinggi mengarah parit lalu melompat dan membiarkan motor (jatuh ke parit)," ujar Risqi.

Para tersangka kemudian meninggalkan lokasi seolah-olah tak terjadi apa-apa. Namun, penyelidikan polisi berhasil membongkar fakta sebenarnya. Empat dari lima pelaku berhasil ditangkap di rumah masing-masing di Desa Sekip pada Minggu, 10 Agustus 2025.

"Para tersangka ditahan di Polresta Deli Serdang untuk penyelidikan dan proses hukum lebih lanjut. Mereka disangkakan Pasal 340 KUHPidana Subs 80 ayat (3) UU 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU Nomor 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak," pungkas Risqi.

x|close