Ntvnews.id, Jakarta - Aparat kepolisian seperti kehabisan cara untuk membubarkan aksi rusuh massa yang sempat berunjuk rasa di sekitar Gedung DPR RI, Senin, 25 Agustus 2025. Hingga malam hari, perusuh yang kebanyakan adalah para pelajar berusia remaja itu, hingga kini masih bertahan dan berbuat onar di dekat jembatan kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.
Berkali-kali dibubarkan sejak sore hari tadi, tepatnya pukul 15.02 WIB, massa tak bergeming. Mereka mundur sejenak saat ditembaki peluru gas air mata oleh polisi dan dikejar pasukan bermotor Brimob, untuk selanjutnya maju kembali dan bertahan.
Hingga pukul 19.48 WIB, massa masih berkumpul di lokasi bentrok. Mereka terus berupaya menyerang polisi dan TNI yang berjaga.
Massa melempari polisi dengan batu, botol dan benda keras lainnya, dari atas dan kolong jembatan, hingga samping sekitar rel kereta
Polisi terlihat hanya bertahan sejauh ini. Sebagian dari mereka membentuk formasi yang dilindungi dengan tameng. Sambil sesekali membalas serangan perusuh dengan tembakan peluru gas air mata.
Sementara sisa dari petugas, nampak beristirahat, makan maupun minum sejenak. Entah apakah ini strategi kepolisian atau bukan. Apakah polisi memang sengaja membiarkan massa perusuh hingga akhirnya lelah dan membubarkan diri tanpa diperintah. Sebab berkali-kali dipukul mundur, massa dari pelajar SMK hingga SMP itu tak goyah.
Di sisi lain, polisi biasanya menggunakan cara pamungkas dengan pasukan bermotor. Pasukan bermotor Brimob Polri ini biasanya ampuh untuk membubarkan perusuh, dengan skala besar sekali pun. Mereka bersenjatakan pistol gas air mata, hingga sirine, lampu sorot, serta tarikan gas motor, yang membuat nyali ciut.
Polisi sempat mengeluarkan 'jurus terakhirnya' itu menjelang petang. Namun memang jumlahnya tak begitu banyak, sehingga massa berkumpul kembali, hingga akhirnya melakukan perlawanan kembali.
Lantas, apakah polisi akan mengerahkan pasukan bermotornya dengan masif guna mengakhiri aksi perusuh ini?