Pendemo di DPR Diimbau Tak Bakar Ban-Rusak Fasilitas Umum

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Agu 2025, 12:13
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Aparat kepolisian yang akan mengamankan demonstrasi di depan Gedung DPR, Senin, 25 Agustus 2025. Aparat kepolisian yang akan mengamankan demonstrasi di depan Gedung DPR, Senin, 25 Agustus 2025.

Ntvnews.id, Jakarta - Sebanyak 1.250 personel gabungan dari Polri, TNI dan Pemprov DKI Jakarta dikerahkan untuk mengamankan kegiatan aksi unjuk rasa yang berlangsung di kawasan Gedung DPR/MPR RI, Senin, 25 Agustus 2025.

Pengamanan dilakukan dengan pendekatan persuasif dan humanis, tanpa melibatkan penggunaan senjata api oleh personel yang bertugas. Hal ini disampaikan langsung oleh Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, usai apel kesiapan pagi tadi.

“Kami ingin memastikan kegiatan berlangsung aman, tertib, dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat lainnya. Pengamanan ini dilakukan untuk menjaga kelancaran penyampaian aspirasi publik,” ujar Susatyo.

Sebelum diterjunkan ke lapangan, seluruh perwira yang terlibat lebih dahulu mengikuti Tactical Wall Game (TWG) dan apel gabungan pada pukul 08.00 WIB. Kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi terkait peta kerawanan dan langkah-langkah pengamanan yang dilakukan secara humanis.

Pihak kepolisian juga mengimbau agar seluruh peserta aksi menjaga ketertiban dan tidak melakukan tindakan yang merugikan masyarakat, seperti membakar ban, merusak fasilitas umum, atau menutup akses lalu lintas.

“Silakan menyampaikan pendapat, tetapi tetap dalam koridor hukum dan ketertiban. Kami hadir untuk memastikan semuanya berjalan dengan aman dan kondusif,” kata dia.

Terkait lalu lintas, polisi akan melakukan pengaturan secara situasional menyesuaikan kondisi di lapangan. Masyarakat diimbau untuk menghindari area Gedung DPR/MPR RI selama aksi berlangsung dan disarankan menggunakan jalur alternatif.

“Kami memohon pengertian masyarakat. Keselamatan dan kenyamanan bersama menjadi prioritas kami,” kata Susatyo.

Lebih lanjut, ia juga mengingatkan publik untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi, terutama yang beredar di media sosial dan berpotensi memicu kegaduhan.

“Jangan terprovokasi oleh berita negatif. Bijaklah dalam menerima informasi dan tetap jaga persatuan,” tandasnya.

x|close