Ntvnews.id, Jakarta - Putri Bajrakitiyabha Narendira Debyawati, atau akrab disapa Putri Bha, putri sulung Raja Thailand Maha Vajiralongkorn (Rama X), hingga kini masih dalam kondisi koma sejak pertama kali jatuh sakit pada Desember 2022. Laporan medis terbaru dari dokter istana mengungkapkan bahwa kondisi sang putri tetap kritis dan membutuhkan perawatan intensif.
Dalam keterangan resmi yang dirilis Selasa, 19 Agustus 2025 tim medis kerajaan menyebutkan bahwa Putri Bajrakitiyabha mengalami penurunan kesehatan signifikan akibat infeksi aliran darah.
“Yang Mulia menerima perawatan lanjutan untuk menstabilkan tekanan darahnya akibat infeksi parah,” tulis pernyataan dokter istana, dikutip Nation Thailand.
Saat ini, ia bergantung pada obat-obatan, antibiotik, serta ventilasi mekanis untuk mendukung fungsi tubuhnya.
Lahir pada 7 Desember 1978, Putri Bajrakitiyabha merupakan anak pertama Raja Vajiralongkorn dari istri pertamanya, Putri Soamsawali, sekaligus cucu pertama mendiang Raja Bhumibol Adulyadej dan Ratu Sirikit. Pendidikan tingginya ditempuh di Inggris dan Amerika Serikat, termasuk meraih gelar doktor hukum (J.S.D.) dari Cornell University pada 2005.
Kariernya pun cemerlang. Ia pernah menjabat sebagai Duta Besar Thailand untuk Austria, sekaligus perwakilan di Slovakia dan Slovenia, serta menjadi utusan Thailand di Komisi PBB untuk Pencegahan Kejahatan. Tidak hanya di bidang diplomasi, ia juga menempati posisi strategis militer sebagai Kepala Staf Komando Pengawal Pribadi Kerajaan dengan pangkat jenderal.
Sebagai putri sulung raja dan satu-satunya anak dari permaisuri pertama, Putri Bha memiliki legitimasi konstitusional sebagai calon penerus takhta sesuai aturan 1974. Meski begitu, ia dikenal menjaga jarak dari hiruk-pikuk politik dalam negeri.
Kondisi kesehatannya menurun tiba-tiba pada Desember 2022 ketika ia kolaps saat melatih anjing militer di Provinsi Nakhon Ratchasima. Sejak saat itu, ia mengalami koma dan terus bergantung pada perawatan intensif hingga kini, memasuki tahun ketiga.
Laporan medis tentang Putri Bajrakitiyabha dianggap luar biasa, mengingat Kerajaan Thailand sangat ketat dalam menjaga privasi anggota keluarga istana. Negeri Gajah Putih juga memiliki hukum lèse-majesté yang keras, di mana kritik atau komentar terhadap monarki dapat berujung pada hukuman penjara.
Kini, publik Thailand dan dunia terus menantikan perkembangan kondisi Putri Bajrakitiyabha, sosok yang dikenal cerdas, berdedikasi, dan disegani, namun masih harus berjuang melawan sakitnya selama tiga tahun terakhir.