Ntvnews.id, Jakarta - Kesedihan menyelimuti warga Dusun Lamasi A, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu. Seorang pria berinisial ATB (33), ditemukan tewas setelah diduga tertembak di wilayah Fatumea, Distrik Suai/Kobalima, Timor Leste, pada Minggu, 17 Agustus 2025.
Insiden berawal saat korban bersama sekitar 20 orang lainnya menyeberang ke Timor Leste untuk berburu hewan liar. Menurut keterangan saksi, sekitar pukul 23.00 Wita terdengar enam kali suara tembakan disertai teriakan dalam bahasa lokal.
Rekan-rekan korban panik dan berlarian menyelamatkan diri. Namun, ATB tak kunjung kembali hingga akhirnya ditemukan tewas keesokan harinya. Kabidhumas Polda NTT, Kombes Pol Henry Novika Chandra, menyampaikan belasungkawa atas peristiwa tragis tersebut.
“Atas nama Polda NTT, kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya bagi keluarga almarhum. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan. Kami memahami duka ini, dan kami pastikan Polres Belu menangani situasi ini secara profesional, humanis, dan penuh koordinasi dengan pihak terkait,” ujarnya dilansir Tribrata News Polda NTT.
Henry menjelaskan, langkah cepat telah dilakukan Polres Belu dan Polsek Tasifeto Timur, di antaranya menghalau warga agar tidak kembali memasuki wilayah Timor Leste, berkoordinasi dengan Satgas Pamtas Yonif 741/GN, serta menggandeng tokoh masyarakat untuk menjaga kondusifitas.
Kapolres Belu, AKBP I Gede Eka Putra Astawa, turut mengingatkan masyarakat agar menahan diri dan tidak melakukan aksi yang bisa memicu ketegangan baru.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga ketertiban dan tidak melakukan aksi balasan. Polres Belu terus berkoordinasi dengan otoritas perbatasan, dan kami siap mendampingi keluarga korban dalam menghadapi situasi ini,” tegas Kapolres.
Ia juga menekankan agar masyarakat tidak melakukan perburuan melalui jalur tikus di wilayah Timor Leste karena sangat berisiko, baik dari sisi keamanan maupun hukum.
Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan di perbatasan Indonesia–Timor Leste. Polda NTT menegaskan komitmennya menangani setiap peristiwa dengan profesionalisme, koordinasi lintas pihak, dan pendekatan humanis demi menjaga kedamaian bersama.