Ntvnews.id, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menegaskan bahwa penugasan narapidana terorisme (napiter) sebagai petugas pengibar bendera pada Upacara HUT ke-80 RI di Lapas Nusakambangan, Jawa Tengah, Minggu 17 Agustus 2025, merupakan bagian dari program penguatan wawasan kebangsaan.
Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Sudaryanto, menyebut kegiatan tersebut sejalan dengan upaya deradikalisasi yang menekankan pentingnya nilai kebangsaan bagi napiter.
“Melalui kegiatan ini, mereka diingatkan bahwa masih memiliki bangsa, negara, dan masa depan,” ujar Sudaryanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Ia menambahkan, keterlibatan napiter dalam upacara peringatan kemerdekaan menjadi kesempatan untuk menanamkan makna perjuangan para pahlawan serta menegaskan bahwa mereka tetap bagian dari Indonesia.
Menurutnya, partisipasi ini juga menjadi pembelajaran agar ke depan mereka dapat berkontribusi positif bagi bangsa.
Sudaryanto menekankan, napiter yang mendapat kepercayaan sebagai petugas upacara maupun menerima remisi telah melalui proses penilaian ketat. “Remisi tidak diberikan secara otomatis, melainkan kepada mereka yang menunjukkan perbaikan nyata,” katanya.
Baca Juga: PM Mesir dan Palestina Bahas Situasi Terkini di Gaza
Dalam upacara yang berlangsung di Lapas Karanganyar, Nusakambangan, sejumlah napiter turut bertugas sebagai pengibar bendera, pembaca UUD 1945, hingga pembaca janji narapidana. Selain itu, lima napiter yang telah menjalani proses deradikalisasi, yakni Nurul Huda (47), Lukman Yunus (38), Ahmad Suherman (45), Irwan Wila (36), dan Zulkarnaen (54), menerima remisi sekaligus dinyatakan bebas pada hari yang sama.
Sudaryanto juga membacakan sambutan Menko Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra, yang menekankan bahwa HUT ke-80 RI dengan tema
“Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju” harus dimaknai sebagai refleksi perjuangan bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
Upacara berlangsung lancar dengan diikuti pegawai lapas serta perwakilan warga binaan dari seluruh lapas di Nusakambangan.
(Sumber : Antara)