Adlan: Hasto Kembali Dilantik sebagai Sekjen PDIP karena Kinerja dan Loyalitas

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Agu 2025, 14:44
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Wakil Ketua Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI yang juga Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Komunikasi PDIP Adian Napitupulu usai menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025. Wakil Ketua Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI yang juga Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Komunikasi PDIP Adian Napitupulu usai menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Komunikasi PDIP Adian Napitupulu menjelaskan bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kembali melantik Hasto Kristiyanto sebagai Sekjen PDIP karena kinerja dan loyalitasnya yang telah terbukti.

Adian menyebutkan bahwa Hasto Kristiyanto dinilai cakap oleh Megawati untuk mengemban kembali posisi Sekjen PDIP selama lima tahun ke depan. "Pertimbangan Bu Mega berarti dia dianggap mumpuni untuk menjadi Sekjen kita (PDIP) dalam lima tahun ke depan, loyalitasnya teruji, kemudian langkah dan kinerjanya bagus," kata Adian ditemui usai menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025, Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025.

Adian menegaskan bahwa Hasto tetap akan bersikap kritis meskipun kembali mengisi posisi strategis dalam struktur kepengurusan DPP PDIP periode 2025–2030.

Baca Juga: Dishub DKI Sediakan Puluhan Kantong Parkir di Sekitar Monas untuk Perayaan HUT ke-80 RI

Sebagaimana diketahui, Hasto baru saja memperoleh amnesti dari pemerintah terkait kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR Harun Masiku dan perintangan penyidikan pada akhir Juli. "Sebagai intelektual ya dia pasti akan tetap kritis," ucapnya.

Menurutnya, sikap kritis seseorang bergantung pada pengakuan individu terhadap sifat tersebut dan keinginan untuk terus mempertajamnya. "Kekritisan itu kan melekat pada pada semua yang mengaku dirinya intelektual. Intelektualitas itu memaksa kita untuk selalu bertanya, kenapa, ada apa, kok bisa begitu, dan sebagainya, dan sebagainya. Itu adalah awalnya embrionya kekritisan," tuturnya.

Ia menambahkan, "Jadi kalau sudah ada orang yang mengaku dirinya intelektual, tapi sudah berhenti bertanya, (maka) intelektualitasnya berhenti."

Baca Juga: Gus Ipul Coret 2 Juta Penerima Bansos di Kuartal II 2025

Hasto Kristiyanto sebelumnya ditunjuk kembali sebagai Sekjen PDIP melalui rapat DPP PDIP yang digelar pada Kamis, 14 Agustus siang dan langsung dilantik dalam rapat pleno yang sama.

Pelantikan tersebut dilakukan setelah penetapan susunan pengurus DPP PDIP usai Kongres ke-6 PDIP yang digelar di Bali, di mana sebelumnya Megawati masih merangkap jabatan Sekjen PDIP.

Hasto diketahui pernah menjalani hukuman pidana dalam kasus rasuah. Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyatakan Hasto tidak terbukti melakukan perintangan penyidikan, tetapi terbukti terlibat dalam pemberian suap terkait PAW Harun Masiku.

Atas perbuatannya, ia dijatuhi hukuman 3 tahun 6 bulan penjara serta denda sebesar Rp250 juta subsider tiga bulan kurungan.

Baca Juga: Buriram United Umumkan Sandy Walsh Pemain Baru

Namun, Hasto termasuk salah satu terpidana yang mendapat amnesti dari Presiden Prabowo Subianto sehingga dibebaskan dari segala hukuman.

(Sumber: Antara)

x|close