Hakteknas ke-30 Jadi Ajang Perkuat Daya Saing Bangsa Lewat Inovasi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Agu 2025, 16:00
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Arsip - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko (kiri) di sela-sela Peringatan Hakteknas ke-29 di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Soekarno di Cibinong, Jawa Barat, Sabtu 10 Agustus 2025. ANTARA/Sean Filo Muhamad. Arsip - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko (kiri) di sela-sela Peringatan Hakteknas ke-29 di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Soekarno di Cibinong, Jawa Barat, Sabtu 10 Agustus 2025. ANTARA/Sean Filo Muhamad. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengajak seluruh pemangku kepentingan memanfaatkan peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-30 sebagai momen memperkuat daya saing Indonesia melalui pengembangan riset dan inovasi.

Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, menegaskan bahwa Hakteknas bukan sekadar acara seremonial, melainkan pengingat akan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi di tanah air.

"Tiga puluh tahun Hakteknas harus menjadi pengingat bahwa inovasi adalah kunci untuk membawa Indonesia menjadi negara maju. BRIN mengajak dunia akademik, industri, pemerintah, dan masyarakat untuk bergandengan tangan memanfaatkan kemajuan teknologi demi kesejahteraan bersama," ujarnya di Jakarta, Minggu, 10 Agustus 2025.

Handoko menyampaikan, BRIN berkomitmen membuka akses fasilitas riset seluas-luasnya, mendorong penelitian kolaboratif, dan mengintegrasikan potensi riset dari berbagai pihak untuk menghasilkan dampak nyata. Hal ini sejalan dengan semangat Hakteknas ke-30 yang mengusung penguatan ekosistem inovasi nasional secara inklusif dan berkelanjutan.

"Riset yang kuat hanya akan tercapai bila seluruh potensi bangsa saling bersinergi, dari hulu hingga hilir," tegasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya inovasi yang selaras dengan tantangan global seperti transisi energi, ketahanan pangan, kesehatan, dan mitigasi perubahan iklim. BRIN, kata Handoko, telah memfokuskan sumber daya riset untuk menjawab isu-isu strategis tersebut.

Baca Juga: Prabowo: NKRI Tak Bisa Ditaklukkan, Lebih Baik Mati daripada Dijajah

Selain itu, generasi muda diharapkan menjadi motor penggerak inovasi. Hakteknas ke-30 tahun 2025 disebut menjadi penegasan komitmen penguatan ekosistem riset yang berkelanjutan, melalui penciptaan SDM unggul, penyediaan infrastruktur riset yang inklusif, serta dukungan terhadap ide-ide riset inovatif yang memberi dampak luas.

"Kita tidak boleh hanya bangga pada capaian masa lalu. Kita harus terus melangkah maju untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, di mana iptek menjadi pilar utama kemajuan," tutur Handoko.

Presiden RI Prabowo Subianto juga menyerukan kepada para ilmuwan Indonesia untuk berperan aktif memajukan riset industri nasional demi kesejahteraan rakyat. Ia menegaskan bahwa tantangan besar, seperti pengelolaan industri manufaktur besar di bidang kendaraan, elektronik, dan semikonduktor, harus dihadapi dengan keberanian dan kerja sama.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, mengutip pesan Presiden dalam Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di Bandung, Kamis. 7 Agustus 2025, "Pak Presiden menyampaikan permintaan untuk para ilmuwan, para saintis itu, marilah kita bersama-sama bahu-membahu, bekerja sama menghasilkan karya-karya nyata yang diharapkan bisa memajukan industri dan menyejahterakan bangsa Indonesia."

(Sumber: Antara)

x|close