Ntvnews.id, Jakarta - Tragedi memilukan terjadi di Pantai Sigandu, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, ketika dua anak ditemukan tewas tenggelam.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pun menyatakan, bahwa peristiwa tersebut merupakan kasus familisida, yaitu tindakan bunuh diri bersama keluarga.
Anggota KPAI, Diyah Puspitarini, menjelaskan bahwa sang ibu diduga mengajak kedua anaknya untuk mengakhiri hidup bersama. Namun, sang ibu yang berinisial VM (31) selamat setelah terseret ombak ke tepi pantai.
"Ini familicida. Awalnya ibu akan mengajak anak meninggal bersama. Namun dalam kasus ini ibu tidak meninggal karena terseret ombak," kata Diyah, Senin, 4 Agustus 2025.
Diyah juga menambahkan bahwa kondisi psikologis sang ibu harus diperiksa secara menyeluruh, mengingat ada kemungkinan besar ia mengalami tekanan mental atau stres berat. Meski demikian, KPAI tetap mendorong agar proses hukum berjalan sesuai aturan.
"Maka ibu tetap harus dijerat hukuman berat sambil diperiksa psikologisnya, karena ada kemungkinan ibu mengalami stres," ujarnya.
Kejadian ini bermula pada Rabu pagi, 30 Juli 2025 saat VM membawa dua anaknya yang berusia 6 dan 3 tahun ke laut. Diduga kuat, ia dengan sengaja membawa keduanya ke tengah laut hingga akhirnya sang anak tenggelam. Sementara VM terseret ombak ke tepi pantai.
Setelah insiden itu, VM ditemukan dalam kondisi linglung dan bersembunyi di dalam toilet portabel yang berada di sekitar lokasi kejadian. Polisi akhirnya menemukannya pada sore hari.
Sang suami yang merupakan ayah dari kedua korban menyebut bahwa istrinya pergi tanpa izin dengan membawa anak-anak menggunakan sepeda motor. Ia sempat mencari keberadaan keluarganya sebelum akhirnya kabar duka datang.
(Sumber: Antara)