Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyatakan penyesalannya atas beredarnya beras oplosan yang salah satunya berasal dari Food Station dan telah dikonsumsi oleh masyarakat.
“Kalau bisa ditarik (beras oplosannya) saya minta untuk ditarik. Tapi, ini kan persoalannya mungkin sudah dikonsumsi,” kata Pramono, dikutip dari Antara.
Kasus beras oplosan ini, menurut Pramono, harus menjadi alarm penting untuk memperkuat pengawasan dan meningkatkan akuntabilitas di seluruh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, termasuk Food Station.
Baca Juga: Pramono Terima Surat Pengunduran Diri Dirut Food Station Usai Jadi Tersangka Beras Oplosan
Ia juga menegaskan pentingnya profesionalisme dan integritas dalam tata kelola perusahaan daerah.
Pramono Anung (NTVNews.id/ Adiansyah)
“BUMD adalah perpanjangan tangan pemerintah daerah dalam melayani masyarakat. Maka, akuntabilitas dan integritas harus menjadi fondasi utama,” ujarnya.
Baca Juga: Pramono Tunjuk Orang Ini Jadi Plt Dirut Food Station Buntut Kasus Beras Oplosan
Sementara, Satgas Pangan Polri telah menetapkan tiga pejabat Food Station sebagai tersangka kasus beras oplosan, yakni KG (Direktur Utama), RL (Direktur Operasional), dan RP (Kepala Seksi Quality Control).
Ketiganya diduga memperdagangkan beras yang tidak sesuai dengan standar SNI 6128:2020, serta melanggar sejumlah regulasi terkait mutu pangan nasional.