Peneliti Dibuat Kaget oleh Pria yang Alami Pembesaran Penis Tiba-tiba

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Agu 2025, 08:07
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
ilustrasi penis ilustrasi penis (Istimewa)

Ntvnews.id, Jakarta - Sebuah studi yang meneliti ukuran penis pria selama periode 1942 hingga 2021 menemukan bahwa dalam 30 tahun terakhir, panjang penis dalam kondisi ereksi mengalami peningkatan signifikan. Peningkatan ini hanya terjadi saat ereksi, sementara ukuran saat tidak ereksi tidak menunjukkan perubahan berarti.

Dilansir dari IFL Science, Jumat, 1 Agustus 2025, para ilmuwan menduga bahwa pertambahan ukuran ini berhubungan dengan paparan zat kimia tertentu yang memengaruhi sistem hormonal manusia.

Penelitian ini melibatkan data dari 55.761 pria di berbagai belahan dunia selama delapan dekade. Semua pengukuran dilakukan secara langsung oleh tim peneliti, dimulai dari pangkal penis (persimpangan pubo-penile) hingga ke ujung yang disebut meatus.

Baca Juga: Ngeri, Diduga Malpraktik Penis Bocah 10 Tahun di Kerinci Terpotong Saat Sunat Laser

Hasilnya menunjukkan bahwa rata-rata panjang penis meningkat dari 12,3 cm menjadi 15,2 cm hanya dalam waktu 30 tahun.

Menurut para peneliti, tujuan studi ini adalah untuk memahami hubungan antara ukuran penis dan tren kesehatan reproduksi pria, seperti penurunan konsentrasi sperma.

“Melihat adanya perubahan dalam aspek reproduksi manusia, kami awalnya memperkirakan bahwa ukuran penis akan menurun akibat pengaruh lingkungan,” kata Michael Eisenberg dari Stanford Medicine.

Baca Juga: Penyanyi Dihukum Mati Usai Terseret Kasus Penistaan Agama

Namun, data global justru menunjukkan kecenderungan sebaliknya.

“Beberapa faktor mungkin berkontribusi, seperti paparan bahan kimia, pestisida, atau produk perawatan tubuh yang dapat memengaruhi sistem hormonal. Bahan-bahan kimia yang mengganggu sistem endokrin banyak ditemukan dalam lingkungan dan makanan, dan diketahui mempercepat masa pubertas baik pada laki-laki maupun perempuan. Dampaknya pun terlihat pada pertumbuhan organ reproduksi,” jelas Eisenberg.

x|close